PENAJAM– Kontingen panahan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatatkan prestasi gemilang pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVII Kalimantan Timur 2025. Cabang panahan PPU berhasil mendulang total tujuh medali emas, satu perak, dan lima perunggu.
Pencapaian ini secara khusus menempatkan PPU di peringkat kedua untuk cabang panahan, hanya di bawah Kota Balikpapan.
Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) PPU, Sayyid Hasan, menyatakan bahwa raihan medali tersebut merupakan sebuah lompatan besar dan melampaui target awal yang hanya ditetapkan sebanyak lima medali emas.
“Dari perolehan adik-adik, kita sudah bisa menghasilkan tujuh emas. Ini prestasi luar biasa karena taring panahan PPU bisa kembali diperlihatkan di ajang daerah,” ujarnya pada Selasa (25/11/2025)
Menurutnya, keberhasilan luar biasa ini tidak lepas dari peran para orang tua atlet yang selama ini menjadi fondasi utama dalam pembinaan. Ia menekankan bahwa dukungan moril dan material dari orang tua sangat vital.
“Semangat orang tua itu yang utama. Tanpa dukungan mereka, panahan tidak bisa berkembang sejauh ini, bahkan fasilitas yang dimiliki klub banyak dipenuhi melalui inisiatif orang tua,” tambahnya.
Sayyid menjelaskan bahwa peran Perpani PPU selama ini lebih bersifat sebagai wadah koordinasi dan perangkum hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan oleh klub-klub panahan.
“Hari ini Perpani hanya merangkum hasil kerja keras teman-teman klub. Prosesnya panjang, dan hasilnya memuaskan di POPDA ini,” katanya.
Usai kesuksesan POPDA, Perpani PPU kini mulai fokus menyiapkan atlet-atlet terbaiknya untuk menghadapi tantangan yang lebih berat di Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kaltim 2026 di Kabupaten Paser. Sayyid mengingatkan atlet untuk tidak cepat berpuas diri, namun ia juga menyoroti masalah anggaran sebagai kendala utama.
“PORPROV adalah pertarungan yang lebih berat. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, pembinaan akan terhambat. Kami berharap pemerintah bisa memberi dukungan penuh,” tegasnya.
Terkait upaya pengembangan, Perpani PPU juga telah menjalin komunikasi intens dengan Bupati PPU mengenai penyediaan arena latihan yang lebih representatif.
“Kami sudah bicara langsung dengan pimpinan daerah. Ada arah positif untuk memfasilitasi arena latihan khusus Perpani, agar pembinaan berjalan lebih terstruktur dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Menanggapi stigma bahwa olahraga panahan membutuhkan biaya besar, Sayyid Hasan meluruskan bahwa semangat anak daerah dan dukungan orang tua adalah kunci utama.
“Semua olahraga punya kebutuhan. Tapi karena peran orang tua yang besar, fasilitas panahan di PPU bisa terpenuhi. Poinnya, tidak ada kata menyerah untuk memajukan anak-anak daerah kita,” pungkasnya. (CB/AJI).
Reporter : Aji Yudha.
Editor: Redaksi CB Media
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







