Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Kades Giripurwa Paparkan Proses Perencanaan dan Penggunaan Dana Studi Tiru ke Bali

badge-check


					Foto: Suasana di kantor Desa Giripurwa (Dok. Istimewa) Perbesar

Foto: Suasana di kantor Desa Giripurwa (Dok. Istimewa)

PENAJAM – Perjalanan studi tiru perangkat Desa Giripurwa ke Bali kembali menyita perhatian publik. Di tengah sorotan itu, Kepala Desa Giripurwa, Mas Habi Rudianto, menjabarkan secara terbuka bagaimana rencana dan anggaran kegiatan tersebut disusun melalui musyawarah desa sejak jauh hari.

Habi menjelaskan bahwa rencana studi tiru tersebut bukan kegiatan yang muncul tiba-tiba. Agenda itu telah dirancang sejak tahun sebelumnya, namun terus tertunda karena sejumlah persiapan desa, termasuk menghadapi lomba lingkungan bersih tingkat provinsi.

“Perjalanan kami itu kan lama tidak ikut perjalanan. Jadi tertumpuklah semua. Makanya sebelum berangkat, saya rembuk dulu dengan Busekdes, BPD, dan perangkat desa lainnya. Tidak mungkin Pak Kades sendiri memutuskan,” ujar Habi, Kamis (11/12/2025).

Ia menegaskan bahwa dana yang dipakai tidak diambil dari anggaran pembangunan fisik, melainkan dari alokasi Dana Desa (ADD) yang sejak awal tahun memang disiapkan untuk kegiatan perjalanan dinas. Total dana yang digunakan untuk 48 peserta berjumlah Rp515 juta.

“Enggak mungkin anggaran pembangunan dipakai untuk tur. Ini anggaran khusus perjalanan yang sudah dibahas dari awal tahun. Tertunda-tunda terus karena persiapan lomba lingkungan bersih tingkat provinsi,” katanya.

Menanggapi kritik mengenai jumlah peserta yang dinilai terlalu banyak, Habi menjelaskan bahwa peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat yang selama ini terlibat dalam pengelolaan kebersihan dan persiapan kegiatan desa.

“Ada dari Karawitan, PKK, LPM, BPD, RT, pemerintahan desa. Ini orang-orang yang selama ini bekerja bantu desa. Mereka sudah lama direncanakan untuk ikut,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa kelompok Karawitan juga dilibatkan karena dianggap turut menjaga kebersihan lingkungan tempat latihan sekaligus berperan dalam pelestarian budaya. “Kita ini kan ngajak warga supaya bersih. Karawitan itu juga harus bersih. Kalau tidak, bagaimana memberi contoh,” katanya.

Adapun lokasi studi tiru adalah Desa Wisata Penglipuran dan kawasan Uluwatu, Bali, yang dinilai berhasil memaksimalkan pendapatan dari tata kelola kebersihan serta sektor pariwisata.

“Penglipuran dan Uluwatu itu luar biasa pendapatannya. Kita mau belajar bagaimana mereka kelola kebersihan, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Habi.

Perjalanan tersebut berlangsung pada 23–26 Oktober 2025 setelah mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan dari Inspektorat. “Semua lengkap sudah diperiksa Inspektorat. Kami hanya menjalankan sesuai mekanisme,” ujarnya.

Habi juga menolak anggapan bahwa kegiatan tersebut sarat kepentingan pribadi atau menguntungkan pihak dekat kepala desa. Ia menegaskan seluruh proses dilakukan secara terbuka, melalui musyawarah, dan tidak ada peserta yang memiliki hubungan keluarga dengannya.

“Ditanyakan semua alurnya. Tak ada yang disembunyikan. Pak Kades tidak sendirian, semua dirapatkan. Orang-orang yang ikut juga bukan saudara atau keluarga, tapi mereka yang selama ini terlibat kerja desa,” katanya.

Ia menutup dengan menegaskan bahwa studi tiru ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesiapan Desa Giripurwa dalam menghadapi lomba lingkungan bersih tingkat provinsi, setelah sebelumnya meraih predikat desa terbersih tingkat kabupaten.

“Semua ini demi desa lebih baik. Setelah dapat penghargaan kabupaten, kita naik ke provinsi. Untuk itu kita perlu belajar. Itu saja tujuannya,” pungkasnya. (CB/Rilis)

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Selamatkan Habitat Bekantan, 200 Pohon Perpak Ditanam di Sungai Tunan

11 Desember 2025 - 19:43 WITA

Polsek Babulu Ajak Warga Bijak Bermedia Sosial dalam Sosialisasi PAW Desa Sebakung Jaya

11 Desember 2025 - 19:38 WITA

Sat Polairud PPU Gelar Khitanan Massal Gratis bagi Warga Pesisir

11 Desember 2025 - 16:04 WITA

Bupati PPU Mudyat Noor Serukan Keadilan di Peringatan Hari HAM Sedunia ke-77

11 Desember 2025 - 14:50 WITA

Pemkab PPU Rancang Program Klaster Pangan, Targetkan Kemandirian Desa

11 Desember 2025 - 14:15 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA