Tim Matching Fund Universitas Gunadarma Ciptakan Web Tur Virtual 360o di Kabupaten PPU

PENAJAM, CAHAYABORNEO.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bekerjasama dengan Tim Matching Fund Universitas Gunadarma untuk menyelesaikan program Desa Wisata Inovatif dan Edukatif berbasiskan Web Tur Virtual 360o dan Sistem Pengenalan Flora Secara Real Time.

Program ini menghasilkan web desa wisata yang mengimplementasikan teknologi tur virtual 360o dan sistem pengenalan flora secara real time menggunakan QR code.

Web desa wisata yang dapat diakses melalui https://disbudpar-ppu.website/. Website tersebut memuat destinasi wisata, ekonomi kreatif dan budaya lokal yang ada di Kabupaten PPU diantara adalah Desa Api-Api, Desa Bangun Mulya dan Taman Rozaline di kelurahan Nipah-Nipah.

Quick Response atau QR code yang telah dipasang di Taman Rozaline pun sudah dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mengenali berbagai jenis flora dengan menggunakan telepon genggam atau smartphone.

Program tersebut terdiri atas enam rangkaian aktivitas yang dimulai pada bulan September 2022 lalu. Rangkaian aktivitas tersebut meliputi pembuatan video tur virtual 360°, pembuatan video produk ekonomi kreatif dan budaya lokal, manajemen konten web desa wisata, implementasi sistem pengenalan flora secara real time, pelatihan manajemen konten web desa wisata, dan sosialisasi web desa wisata kepada pemangku kepentingan pariwisata di kabupaten PPU.

Sosialisasi tersebut stersebut dilakukan peluncuran web desa wisata dan sistem pengenalan flora secara realtime yang diselenggarakan di Kantor Bupati PPU.

Baca Juga :  Semangat Jelang HUT ke-79 RI: Paskibra PPU Mantapkan Persiapan

Acara sosialisasi yang dibuka oleh Kabid Pariwisata Disbudpar PPU, Achmad Noor mewakili Plt. Bupati PPU Hamdam juga turut dihadiri oleh perangkat desa, Pokdarwis Kabupaten PPU serta penggiat budaya dan ekonomi kreatif Desa Api-Api dan Desa Bangun Mulya. Pemangku kepentingan pariwisata lain yang juga turut hadir adalah pengelola Taman Rozaline dan pemilik Wana Wisata Api-Api (WWA).

“Sebagai bagian dari Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara harus terus mengembangkan segala potensi yang dimiliki terutama potensi Pariwisata secara berkelanjutan. Oleh karena itu kita perlu menguasai segala bentuk promosi agar Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dikenal bagi para wisatawan dan mampu bersaing baik secara nasional hingga internasional,” ujar Achmad, Rabu (29/11/2022).

Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma sekaligus Ketua Pelaksana Program Matching Fund ,Dr. Bertalya, SKom, DEA mengatakan kehadiran para pemangku kepentingan tersebut merupakan bukti nyata keseriusan seluruh insan pariwisata kabupaten PPU untuk bahu-membahu bekerjasama meningkatkan potensi pariwisata daerah.

“Dengan menghadiri sosialisasi ini, para pemangku kepentingan pariwisata di kabupaten PPU dapat mengenali dan memahami penerapan web desa wisata dan sistem pengenalan flora secara real time,” Bertalya.

Dikatakan Bertalya, pemangku kepentingan dapat memanfaatkannya untuk mengoptimalkan potensi wisata, promosi destinasi wisata, serta ekonomi kreatif dan budaya lokal secara digital dan inovatif, yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Baca Juga :  Gelar Malam Pisah Sambut Kapolres Di Alun-alun Pemkab PPU, Makmur Marbun: Agar Masyarakat Bisa Juga Menyaksikan Momentum Ini

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan promosi pariwisata kabupaten PPU baik secara nasional maupun internasional”, terang Bertalya. Berakhirnya acara sosialisasi ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan program Matching Fund yang diketuai Dr. Bertalya di PPU bersama Disbudpar PPU pada periode tahun 2022.

(Tim Reporter Cahayaborneo.com)

Post ADS 1
Post ADS 1