Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL DPRD PPU

Lahan Persawahan di Penajam Belum Tergarap Maksimal

badge-check


					Foto: Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Syamsuddin Alie. (DOK. Istimewa) Perbesar

Foto: Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Syamsuddin Alie. (DOK. Istimewa)

PENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara,  menilai lahan persawahan di daerah berjuluk Benuo Taka itu belum tergarap secara maksimal karena terkendala pengairan.

“Potensi lahan pertanian tanaman padi sangat besar, tapi belum tergarap maksimal,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Syamsuddin Alie di Penajam, Kamis.

“Sistem pengairan menjadi kendala, sehingga potensi lahan sawah produktif belum tergarap maksimal,” ujarnya lagi.

Sejauh ini, lanjut dia, lahan persawahan yang digarap petani baru kisaran 60 persen dari total lahan produktif sekitar 15.000 hektare.

Belum tergarapnya lahan pertanian tanaman padi produktif di wilayah Penajam Paser Utara secara maksimal, sebab sebagian petani terkendala dalam pemenuhan air untuk irigasi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah berupaya mengatasi persoalan irigasi tersebut secara bertahap.

“Sambil menunggu pembangunan bendung gerak Sungai Talake, diharapkan masyarakat petani tidak melakukan alih fungsi lahan,” katanya mengingatkan.

Namun dengan belum teratasinya persoalan sistem pengairan, banyak masyarakat petani di Kabupaten Penajam Paser Utara kini mengalih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Alih fungsi lahan pertanian tanaman padi tersebut karena desakan ekonomi keluarga yang harus dipenuhi masyarakat petani, jika menanam padi membutuhkan banyak air.

Masyarakat petani tidak bisa menanam padi sebab selama ini kesulitan mencari sumber air untuk irigasi atau mengairi lahan persawahan.

Syamsuddin Alie menyatakan, sebagai bagian wilayah ibu kota negara, luasan lahan pertanian tanaman padi di Kabupaten Penajam Paser Utara  harus terus ditambah untuk ketahanan pangan. (ADV/CB)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pertamina EP Tanjung Field Gelar Edukasi Stunting dan Demo Masak Bergizi di Tabalong

30 September 2025 - 13:38 WITA

Salurkan Makanan Bergizi, PT Pertamina EP Tanjung Field Dukung Program Pemkab Tabalong dalam Penanganan Stunting

8 Agustus 2025 - 17:00 WITA

Berdayakan UMKM Desa Masukau, Program CSR PT Pertamina EP Tanjung Field Gelar Pelatihan Menjahit Metode Patchwork dan Slashing

8 Agustus 2025 - 16:41 WITA

Satgas Yonif 614/RJP Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga di Distrik Mokoni, Papua Pegunungan

8 Agustus 2025 - 16:07 WITA

Dukung Konservasi Pesut Mahakam, Program CSR PT Pertamina Hulu Mahakam Raih Predikat Emas ISRA 2025

18 Juli 2025 - 17:18 WITA

Trending di DAERAH