Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

DAERAH

Angka Kekerasan Pada Anak Meningkat Tahun 2022

badge-check


					Angka Kekerasan Pada Anak Meningkat Tahun 2022 Perbesar

CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM – Angka kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan pada tahun 2022.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU mencatat jumlah kasus kekerasan pada anak dan perempuan

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Nurkaidah mengatakan jumlah kekerasan pada perempuan dan anak tercatat sejak Januari hingga Desember 2022 sebanyak 33 kasus.

“Tahun ini jumlah kasus meningkat lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ada sebanyak 33 kasus,” kata Nurkaidah, Senin (12/12/2022).

Menurut data yang dihimpun dari DP3AP2KB mencatat dalam empat tahun terkahir ini, mencatat ada peningkatan kasus, diantaranya pada tahun 2019 yaitu kekerasan pada anak sebanyak 14 kasus, tahun 2020 sebanyak 25 kasus, 2021 sebanyak 17 kasus, sedangkan 2022 sebanyak 33 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus kekerasan pada perempuan pada Tahun 2019 sebanyak 8 kasus, tahun 2020 sebanyak 8 kasus, tahun 2021 sebanyak 9 kasus, untuk tahun 2022 sebanyak 14 kasus, lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dikatakan Nurhaidah adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak diantaranya pergaulan bebas, kenakalan bak remaja, media sosial dan pengaruh lingkungan sekitar.

“Kasus ini terjadi karena banyak faktor ya, bisa disebabkan media sosial, menonton pornografi, pergaulan bebas maupun kenakalan remaja,” tuturnya.

Adapun program-program yang akan disiapkan Dinas P3AP2KB untuk tahun 2023 mendatang yaitu program perlindungan perempuan, program perlindungan khusus anak, dan program pemenuhan hak anak.

 

(Tim Reporter Cahayaborneo.com)

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tingkatkan Produksi Pangan, Distan PPU Jemput Bola Bangun SPBU di Desa Sebakung Jaya

28 November 2025 - 13:32 WITA

Podcast Sampul Sayyid Bedah Masalah Air: Ketika Warga PPU Lelah Menanti Air Bersih

28 November 2025 - 13:28 WITA

Proyek TK Negeri Pembina 3 Capai Final, Siap Tampung Siswa Tahun Ajaran Baru

28 November 2025 - 13:20 WITA

Perumda AMDT PPU Koneksikan Jaringan WTP Lawe-Lawe dan Waru Tahun Depan

28 November 2025 - 13:16 WITA

Panahan PPU Lampaui Target di POPDA XVII Kaltim, Raih Tujuh Emas

28 November 2025 - 13:12 WITA

Trending di OLAHRAGA