PALEMBANG – Tim Borneo Fire Fighter & Rescuer (BFFR) kembali menorehkan prestasi di level nasional setelah berhasil meraih predikat juara umum dalam ajang Pertamina Fire Fighting & First Aid Challenge (PFRC). Penghargaan diserahkan langsung oleh SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto dalam acara Penutupan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Pertamina (Persero) 2024 di Sungai Gerong, Palembang, pada 5 Maret 2024.
BFFR adalah tim kolaborasi yang terdiri dari para personel pemadam kebakaran dan penyelamatan dari anak perusahaan dan afiliasi PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yakni PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field, PEP Sangasanga Field, PEP Sangatta Field, dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) yang keempatnya merupakan bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan. Dalam ajang ini, BFFR tampil mewakili Subholding Upstream Pertamina, setelah sebelumnya menyabet predikat juara umum dalam ajang The 2nd Upstream Fire Rescue Challenge (UFRC) pada September 2023 lalu.
General Manager Zona 9 Andre Wijanarko menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Tim BFFR. “Kami meyakini bahwa kinerja keselamatan yang unggul akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan produksi migas Perusahaan yang penting dalam memnuhi kebetuhan energi nasional. Pencapaian di ajang ini PFRC kali ini merupakan salah satu hasil upaya peningkatan kinerja keselamatan yang kami lakukan,” ujarnya.
Di ajang ini, Tim BFFR tampil mendominasi sembilan kategori lomba sehingga meraih predikat juara umum, yakni Juara 1 Manifold Fire, Juara 1 Smoke Chamber, Juara 1 Structure Fire, Juara 1 First Aid, Juara 1 Individu NAPFA, Juara 2 Kelompok NAPFA, Juara 3 Fire Combat, Best Captain, dan Best Yel-Yel. Beberapa aspek utama penilaian, antara lain, faktor komando atau kontrol tim terkait persiapan pemadaman dan penyelamatan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, aspek teknikal pemadaman/penyelamatan, aspek medis seperti pertolongan pertama dan aplikasi standar National Physical Fitness Awards (NAPFA).
Menurutnya, aspek keselamatan merupakan prioritas dan landasan utama dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis hulu migas Perusahaan. “Setiap orang memiliki peran penting dalam menjalankan prinsip, kebijakan, peraturan, dan praktik terbaik di bidang keselamatan sehingga nihil kecelakaan atau zero incident dapat dicapai,” tegas Andre.
Lebih lanjut, Andre mengingatkan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melindungi keselamatan dan keamanan manusia, lingkungan, dan aset-aset Perusahaan yang merupakan objek vital nasional. “Kemampuan dalam menangani insiden kebakaran merupakan hal yang sangat vital. Oleh karena itu, kami senantiasa melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait ketika melakukan drill atau latihan pemadaman insiden kebakaran sehingga menjadi sebuah pemahaman dan kemampuan bersama,” jelas Andre.
“Prestasi yang diraih BFFR menjadi motivasi kami untuk terus meningkatkan kinerja keselamatan Perusahaan agar mampu mendukung keberlanjutan produksi migas Indonesia,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Regional 3 Kalimantan. Tahun 2023 lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya yang bekerja sama dengan SKK Migas, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 62,17 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 710 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan untuk mendukung #EnergiKalimantanUntukIndonesia. PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com. (CB/Rilis/Pertamina)