Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

IBU KOTA NUSANTARA

BIG Mulai Susun Sistem Informasi Spasial dalam Penataan Daerah IKN

badge-check


					Poto: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) tentang Sinergi Data dan Informasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Wilayah Ibu Kota Nusantara di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai pada Rabu (20/9/2023). (DOK. Istimewa) Perbesar

Poto: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) tentang Sinergi Data dan Informasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Wilayah Ibu Kota Nusantara di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai pada Rabu (20/9/2023). (DOK. Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA Badan Informasi Geospasial (BIG) mulai pengembangan basis data serta sistem informasi geospasial dalam penataan daerah Ibu Kota Nusantara (IKN).

 Hal tersebut disampaikan pada Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) tentang Sinergi Data dan Informasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Wilayah Ibu Kota Nusantara di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai pada Rabu (20/9/2023).

 Perjanjian ini bertujuan untuk mengesahkan pelaksanaan kebijakan nasional yang mengacu pada data spasial yang akurat serta terkait pelaksanaan kebijakan one map one policy, yaitu batas wilayah, kehutanan, perencanaan ruang, sarana dan prasarana, perizinan dan pertahanan, sumber daya alam dan lingkungan, serta kawasan khusus di wilayah IKN.

 “Kita sudah masuk era urbanisasi dimana kota mendapatkan tekanan yang tinggi karena banyaknya pendatang yang masuk. Jadi, kita perlu mengelola kota dengan tata ruang yang sebaik-baiknya,” ujar Kepala OIKN Bambang Susantono.

 Ia melanjutkan, dengan pemetaan yang lebih presisi, Nusantara dapat hadir untuk membuat kota yang memiliki ciri yang belum pernah ada di Indonesia, yaitu sustainable forest city.

 Kepala BIG Muh Aris Marfai menyampaikan bahwa sebelumnya BIG sudah melaksanakan pemetaan skala besar untuk menentukan lokasi IKN dan membuat peta dengan skala 1:5000. Sehingga, dengan adanya penandatanganan MoU ini, akan dibuat peta dengan skala yang lebih detail untuk memudahkan perencanaan tematik di IKN.

 “Info geospasial ini penting karena ketika kita membuka suatu kawasan dan merencanakan suatu wilayah, maka kita harus punya rencana detail tata ruang yang akan dibangun di atas peta dasar,” jelas Aris.

 Harapannya, setelah adanya sistem informasi geospasial dalam penataan daerah IKN ini, IKN dapat dibangun menjadi kota yang mampu menciptakan kehidupan yang harmonis antara masyarakat dengan alam, serta jelas deliniasinya.

Sumber: Tim Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Bangun IKN Lebih Cepat, Pemerintah Beri Insentif Pajak 200% bagi Perusahaan

2 Desember 2025 - 13:35 WITA

Padi Gogo Varietas Unggul Diperkenalkan di IKN, Produktivitas Bisa Naik Dua Kali Lipat

1 Desember 2025 - 15:34 WITA

IKN Gelar Amazing Nusantara Run, Ribuan Pelari Ramaikan Sport Tourism Nusantara

1 Desember 2025 - 15:07 WITA

DWP Otorita IKN Gelar Workshop Daur Ulang Plastik, Dorong Gerakan Lingkungan Berkelanjutan di Nusantara

30 November 2025 - 20:32 WITA

Peringati HMPI, Otorita IKN Tanam 500 Pohon untuk Wujudkan Forest City Berkelanjutan

30 November 2025 - 14:44 WITA

Trending di IBU KOTA NUSANTARA