Bandara VVIP IKN Diperluas Jadi 621 Hektare, Kepala Badan Bank Tanah: Ada Penambahan Sisi Darat dan Udara

Foto: Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja saat meninjau langsung lokasi pembangunan Bandara VVIP di Kecamatan Penajam. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Lahan pembangunan Bandar Udara (Bandara) Very Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditambah menjadi 621 hektare. 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja saat meninjau langsung lokasi pembangunan Bandara VVIP di Kecamatan Penajam.

Ia mengatakan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP IKN awalnya seluas 290 hektare, kemudian ditambah dan disetujui oleh Komite Badan Bank Tanah ditambah menjadi 347 hektare, namun sa saat ini berubah lagi jadi 621 hektare.

Dikatakan Parman, penambahan sisi darat dan sisi udara bandara VVIP IKN menjadi alasan pihaknya memperluas area bandara tersebut.

“Pembangunan sisi darat Bandara meliputi terminal itu ditangani Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Sedangkan pembangunan sisi udara meliputi landasan pacu ditangani oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Untuk landasan pacu yang dibangun mencapai 3.300 meter,” ucapnya saat berkunjung ke PPU, Selasa (11/6/2024). 

Parman mengatakan bahwa pembangunan Bandara VVIP IKN berada di atas lahan bekas Hak Guna Usaha (HGU) PT Triteknik Kalimantan Abadi (TKA) yang saat ini berada dalam Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah.

Lahan eks HGU PT TKA yang dikelola Badan Bank Tanah seluas 4.162 hektare yang bertepatan di wilayah Kelurahan Jenebora, Gersik, Pantai Lango dan Riko di Kecamatan Penajam serta Kelurahan Maridan di Kecamatan Sepaku. 

Baca Juga :  Otorita IKN Bersama PT ATMI IGI & Solinatra Teken LoI di Hannover Messe 2024

Sedangkan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP IKN seluas 621 hektare berada di wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik. 

“Pembangunan Bandara VVIP IKN saat ini sedan berprogres, apakah nantinya sudah bisa beroperasi bulan Agustus (2024), saya kurang tahu. Karena yang mengerjakan itu Kemenhub dan Kementerian PUPR,” tuturnya. (CB/Dadm)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1