PENAJAM – Pelayanan masyarakat merupakan prioritas utama dalam pemerintahan, termasuk di tingkat desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Hal ini ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan masyarakat desa yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) PPU, Rabu (31/7/2024).
“Pelayanan yang terukur dan bertanggung jawab, khususnya di desa, sangat penting. Bimtek ini tepat karena mendorong peserta untuk memberikan standar pelayanan yang terukur, bertanggung jawab, dan transparan,” ujar Makmur Marbun.
Makmur menekankan bahwa aparatur desa dan Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) memiliki peran vital dalam pembangunan dan pengembangan desa.
“Bapak ibu semua adalah garda terdepan dalam melayani masyarakat dan menjembatani komunikasi antara pemerintah dan warga desa. Oleh karena itu, kita harus memberikan perhatian lebih terhadap kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur desa dan anggota BPD,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Marbun mengajak perangkat desa dan BPD untuk bersinergi dan bekerja sama membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam setiap proses pembangunan. Semangat gotong royong dan keinginan untuk saling mendukung harus terus dipelihara agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.
“Keberhasilan pembangunan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Saya berharap ada komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bekerja dengan tulus dan ikhlas demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Ia juga mendorong peserta untuk aktif berpartisipasi dalam setiap sesi Bimtek, bertanya, berbagi pengalaman, dan berdiskusi dalam suasana yang bersahabat.
Kepala DPMD PPU, Tita Deritayati, menekankan bahwa kegiatan pengembangan dan peningkatan kapasitas serta kualitas pelayanan masyarakat desa harus menjadi prioritas pemerintah daerah.
“SDM yang berkualitas akan mampu mendorong terbentuknya organisasi yang optimal dan memberikan langkah yang tepat dalam mengoptimalkan kegiatan sumber daya aparatur desa,” jelasnya.
Bimtek yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 69 peserta, terdiri dari 40 perangkat desa dan 29 anggota BPD.
“Kami juga menghadirkan narasumber dari Pusat Kajian Politik dan Pemerintahan Daerah, Guru Besar IPDN, Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, serta Tokoh Pengabdian Inspiratif dan Sekjen PKPPD, Syamsuriadi, dan Ilham Juliawan Arham,” tambah Tita. (ADV/CB/RILIS/HUMAS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com