PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk menyediakan ruang khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandara Nusantara.
Bandara ini dibangun untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan lahan seluas 621 hektare yang mencakup wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam.
Pembangunan infrastruktur transportasi udara ini dimulai pada akhir 2023 dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Pemerintah daerah berharap, setelah rampung, bandara tersebut juga menyediakan ruang komersial bagi UMKM lokal untuk menjual produk mereka.
“Bandara Nusantara masih dalam tahap pengerjaan. Kami telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar memberikan kesempatan kepada UMKM lokal untuk berjualan di bandara,” ujar Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, Kamis (3/10/2024).
Zainal menambahkan, kehadiran Bandara Nusantara diproyeksikan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, terutama dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi. Selain itu, UMKM di PPU berpeluang memperluas pasar dengan menjajakan produk mereka di kawasan bandara.
“Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM di PPU untuk menjual produk mereka di Bandara Nusantara,” harapnya.
Lebih lanjut, Zainal Arifin juga menekankan pentingnya persiapan pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Para pelaku usaha harus melengkapi perizinan, seperti Izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk makanan dan minuman. Selain itu, kemasan produk juga harus diperhatikan agar lebih menarik dan mampu menarik perhatian calon penumpang di Bandara Nusantara.
“Kemasan produk yang menarik akan sangat membantu UMKM kita agar dilirik oleh penumpang Bandara Nusantara,” tutupnya. (ADV/CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com