Dinkes PPU Terapkan Integritas Layanan Primer di 12 Posyandu untuk Cegah Penyakit

Kabupaten PPU memiliki total 259 Posyandu, hanya 12 Posyandu yang terpilih untuk mengimplementasikan ILP. (Dok. Istimewa)
Kabupaten PPU memiliki total 259 Posyandu hanya 12 Posyandu yang terpilih untuk mengimplementasikan ILP. (Dok. Istimewa)

PENAJAM– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah memilih 12 Pos Layanan Terpadu (Posyandu) sebagai lokasi fokus (lokus) untuk penerapan program Integritas Layanan Primer (ILP) pada tahun 2024. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan mendekatkan pelayanan promotif serta preventif kepada masyarakat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes PPU, Ariyani, menjelaskan bahwa meskipun Kabupaten PPU memiliki total 259 Posyandu, hanya 12 Posyandu yang terpilih untuk mengimplementasikan ILP.

Posyandu-posyandu tersebut tersebar di berbagai wilayah, antara lain Posyandu Anggrek 7 di Kelurahan Gunung Seteleng, Posyandu Pergiwati di Desa Giripurwa, Posyandu Pancarina di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, serta Posyandu Meranti 1 di Kelurahan Sotek, dan Posyandu Astor 3 di Kelurahan Maridan.

Selain itu, ada pula Posyandu Bougenville di Kelurahan Sukaraja, Fajar Timur di Desa Argomulyo, Setia Kawan di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Posyandu Rahayu di Desa Labangka Barat, Rawa Indah di Desa Rawa Mulia, dan Mawar serta Teratai di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu.

“Setiap Posyandu terpilih ini tidak hanya melayani bayi dan balita, tetapi juga semua kelompok umur, mulai dari remaja, usia produktif, ibu hamil dan menyusui, hingga lansia,” ujar Ariyani dalam acara peluncuran ILP di Posyandu Anggrek 7, Selasa (12/11/2024).

Ariyani mengungkapkan, program ILP merupakan bagian dari perubahan besar yang digagas oleh Kementerian Kesehatan, dengan tujuan untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan yang sebelumnya terpisah. Program ini akan mengintegrasikan layanan kesehatan promotif dan preventif dalam satu sistem yang lebih komprehensif.

Baca Juga :  Sultan Paser Dukung Penuh Pembangunan IKN dan Bandara VVIP di Kabupaten PPU

“Penerapan ILP ini bukan hal yang mudah, karena setiap kader di Posyandu harus mengikuti pelatihan khusus agar dapat memberikan layanan yang sesuai standar. Pelatihan ini tidak bisa sembarangan, karena program ini mengutamakan kualitas pelayanan,” tambah Ariyani.

Program ILP juga menjadi langkah strategis Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus mencegah potensi penyakit. Dengan pendekatan yang lebih menyeluruh, diharapkan masyarakat dapat mendapatkan informasi dan layanan kesehatan lebih mudah dan lebih cepat.

Ariyani juga mengimbau kepada seluruh masyarakat PPU untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, setidaknya sekali sebulan. Hal ini penting untuk deteksi dini penyakit, sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih cepat.

“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan pemeriksaan rutin, kita dapat mengidentifikasi penyakit sejak dini, sebelum menjadi lebih parah,” pungkasnya.

Implementasi program ILP di 12 Posyandu ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi posyandu lainnya di Kabupaten PPU untuk menerapkan sistem layanan kesehatan yang lebih terpadu, demi tercapainya masyarakat yang lebih sehat dan produktif. (CB)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1