PENAJAM – Memasuki hari kedua sejak banjir melanda wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ratusan rumah di Desa Suka Raja dan Kelurahan Sepaku masih terdampak genangan air.
Hal itu berdasarkan laporan terbaru dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) PPU pada Jumat (29/11/2024).
Adapun upaya penanganan dan pemantauan terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro menjelaskan adapun kronologi dan Penyebab banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak Rabu malam (27/11) hingga Kamis pagi (28/11), hal itu menyebabkan meluapnya sungai dan drainase di beberapa wilayah rendah dan bantaran sungai di Kecamatan Sepaku.
Selain itu, tambah Kuncoro, tingginya pasang surut air laut hingga mencapai 2,3 meter pada Kamis sore memperparah kondisi banjir.
Menurut data BMKG, peringatan dini telah disampaikan pada Rabu malam hingga Kamis dini hari terkait potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Akibatnya, beberapa wilayah di Desa Suka Raja dan Kelurahan Sepaku tergenang air dengan ketinggian mencapai 40–50 cm di halaman rumah dan 20–40 cm di dalam rumah.
Kuncoro menyebut bahwa dampak banjir menyebabkan sebanyak 182 rumah yang dihuni oleh 682 jiwa terdampak banjir.
Berikut rinciannya dampak banjir tersebut diantaranya Desa Suka Raja sebanyak 142 rumah dengan 144 kepala keluarga (KK) atau 479 jiwa. Kemudian Kelurahan Sepaku sebanyak 40 rumah dengan 40 KK atau 203 jiwa.
Sementara kondiri terkini menunjukkan genangan air di Desa Suka Raja mulai surut, sementara beberapa titik di Kelurahan Sepaku, khususnya RT 01, RT 02, dan RT 03, masih tergenang.
Dikatakan Kuncoro pihaknya terlah berupaya melakukan penanganan bersama sejumlah pihak telah melakukan berbagai langkah penanganan,
“Kami terlah melakukan upayaa mengevakuasi barang-barang berharga milik warga, membersihkan rumah-rumah pasca banjir, memantau dan menjaga situasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kuncoro, Jumat (29/11/2024).
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Otorita IKN, Kecamatan Sepaku, Polsek dan Koramil Sepaku, PMI, Banser, hingga warga setempat terus bekerja sama di lapangan. Sebanyak 11 unit kendaraan operasional dan dua perahu karet turut dikerahkan untuk mempercepat penanganan banjir.
Kuncoro menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan banjir ini.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan. Kami mengimbau warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem,” tutupnya. (CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com