BALIKPAPAN – Rayakan Usia Emasnya yang ke-50 tahun operasional Lapangan Bekapai, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kembali kuatkan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Sabtu 7 Desember 2024, PHM menggelar peringatan istimewa di Club House Gunung Utara, Balikpapan, dengan pertunjukan teatrikal yang melibatkan pekerja PHM dari berbagai fungsi.
Peringatan setengah abad ini mengangkat tema The Legacy of Excellence, yang menggambarkan semangat kolaborasi, inovasi, dan kerja keras yang telah mengukir perjalanan panjang Lapangan Bekapai sejak pertama kali beroperasi pada 1974.
Acara tersebut juga menjadi ajang peluncuran buku “50th Bekapai Anniversary Celebration: The Legacy of Excellence”, yang berisi dokumentasi pencapaian Lapangan Bekapai dalam lima dekade terakhir. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku “Our Never Ending Stories” yang diterbitkan pada peringatan 40 tahun Lapangan Bekapai.
Warisan Sejarah Industri Hulu Migas Nasional
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto, mengungkapkan betapa pentingnya peran Lapangan Bekapai dalam sejarah industri migas nasional. “Tanpa penemuan Lapangan Bekapai, WK Mahakam mungkin tidak akan ada, dan kita semua tidak akan berada di sini hari ini. 2024 adalah simbol keberlanjutan perjalanan Lapangan Bekapai yang terus mendukung penyediaan energi nasional,” ujar Sunaryanto, yang lebih akrab disapa Anto.
Anto menceritakan perjuangan para pendahulu dalam menemukan Lapangan Bekapai. “Setelah enam sumur dibor tanpa hasil, pada sumur ketujuh, Lapangan Bekapai akhirnya mengalirkan minyak. Dari sini, semangat eksplorasi tumbuh, dan lahirlah lapangan-lapangan besar lainnya seperti Handil, Tunu, Tambora, hingga Peciko,” kenang Anto.
Tantangan dan Inovasi di Tengah Usia Matang
Meskipun sudah berusia 50 tahun, Lapangan Bekapai tetap konsisten memberikan kontribusi besar bagi produksi migas nasional. General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menjelaskan bahwa meski tergolong lapangan mature, Bekapai masih mampu menjaga kinerja prima dalam memproduksi minyak dan gas. “Lapangan Bekapai telah berkembang pesat baik dari segi fasilitas maupun infrastruktur. Pencapaian luar biasa dalam keselamatan, kesehatan, dan lingkungan (HSSE) menjadi bukti komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan operasional,” ujar Setyo.
Lapangan Bekapai, yang mulai beroperasi intensif sejak 1974 hingga 1985, pernah mencapai kapasitas puncaknya di angka 50 ribu barel minyak per hari pada akhir 1978 hingga 1979. Setyo menegaskan bahwa perusahaan terus berinovasi untuk mengatasi penurunan produksi alamiah dari lapangan-lapangan mature. “Kami percaya bahwa penerapan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan lapangan migas yang matang akan menjaga keberlanjutan produksi migas Indonesia,” ungkap Setyo.
Saat ini, Lapangan Bekapai mengoperasikan antara 30 hingga 40 sumur aktif, dan pengembangan lapangan terus berlanjut dengan berbagai proyek baru yang direncanakan pada 2025. Salah satunya adalah pemanfaatan kembali dua platform kepala sumur, Bravo Juliet dan Bravo Bravo, yang akan meningkatkan efisiensi operasional.
Proyek Inovatif untuk Penambahan Produksi
Pada 24 Mei 2024, PHM berhasil menyelesaikan Proyek Bekapai Artificial Lift (BKPAL), yang mencakup pemasangan gas-lift compressor berkapasitas 12 MMSCFD di anjungan Bekapai. Setyo menjelaskan bahwa proyek ini diharapkan dapat menambah produksi sebesar 2.000 barel per hari (BOPD). “Proyek BKPAL adalah salah satu langkah inovatif kami untuk mempertahankan tingkat produksi dan menanggulangi penurunan produksi alamiah yang terjadi pada lapangan matang,” ujar Setyo.
Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan, PHM terus melakukan pengeboran eksplorasi dan pengembangan lapangan migas guna menemukan sumber daya baru, dengan tetap mengutamakan praktik terbaik dalam operasional lapangan.
Menatap Masa Depan Energi Nasional
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PHM menjalankan operasi dan bisnis hulu migas dengan mematuhi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Kerja sama dengan SKK Migas dan afiliasi PHI lainnya terus mendorong inovasi teknologi untuk memastikan energi yang aman, efisien, andal, dan ramah lingkungan. “Kami percaya bahwa inovasi dan keberlanjutan menjadi kunci bagi ketahanan energi Indonesia,” tutup Setyo.
Dengan usia yang matang, Lapangan Bekapai tetap menjadi fondasi penting bagi industri hulu migas di Indonesia, dan kontribusinya akan terus terasa dalam menjaga pasokan energi nasional untuk masa depan. (CB/ HUMAS PERTAMINA)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com