Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

NASIONAL

Peringati 90 Tahun Taufiq Ismail, Kementerian Kebudayaan Luncurkan Enam Jilid Buku dan Rayakan Hari Sastra Indonesia

badge-check


					Foto: Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan  Sastrawan, Taufik Ismail (Dok. Instagram/@fadlizon) Perbesar

Foto: Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan  Sastrawan, Taufik Ismail (Dok. Instagram/@fadlizon)

NASIONAL — Taufiq Ismail, sastrawan senior yang karya-karyanya telah melintasi berbagai zaman dan peristiwa sejarah Indonesia, resmi genap berusia 90 tahun pada Rabu, 25 Juni 2025. Dalam rangka memperingati hari istimewa tersebut, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar acara bertajuk “Mengakar ke Bumi, Menggapai ke Langit: Peringatan Hari Sastra Indonesia dan Peluncuran Buku 90 Tahun Taufiq Ismail”.

Informasi mengenai kegiatan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, melalui unggahan di akun Instagram resminya, @fadlizon, pada Rabu (25/6). Dalam unggahan tersebut, Fadli Zon menyampaikan apresiasi atas dedikasi Taufiq Ismail terhadap dunia sastra Indonesia, menyebutnya sebagai figur yang “terlibat, organik, dan selalu setia pada pergeseran waktu dan budaya.”

Sebagai bentuk penghormatan, Kementerian Kebudayaan meluncurkan enam jilid buku berisi kumpulan karya dan ulasan para ahli mengenai kontribusi Taufiq Ismail dalam perkembangan sastra dan kebudayaan nasional. Peluncuran buku ini menandai pentingnya warisan intelektual dan kebudayaan dari sosok penyair yang dianggap sebagai “Bapak Sastra Indonesia.”

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara dan tokoh budaya, antara lain Menteri Agama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, bersama para politisi, seniman, dan budayawan. Selain peluncuran buku, acara juga diisi dengan pertunjukan musik yang mengangkat puisi Taufiq Ismail yang telah diadaptasi menjadi lagu, seperti Dunia Ini Panggung Sandiwara, Ketika Tangan dan Kaki Berkata, Rindu Rasul, dan Adakah Suara Cemara, yang dibawakan oleh Fryda Lucyana, Sam Bimbo, dan Lilla Ine Sujanti.

Fadli Zon juga mengungkapkan harapannya agar generasi sastrawan muda dapat mengambil inspirasi dari perjalanan panjang Taufiq Ismail. Diketahui, karya-karya penyair tersebut telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, seperti Inggris, Arab, Cina, Jepang, dan Turki.

Melalui kegiatan ini, sastra Indonesia diharapkan tidak hanya mengakar pada nilai-nilai lokal, tetapi juga semakin menjangkau pembaca dan penggemar budaya di tingkat global. (*)

Sumber     :  Akun Instagram @fadlizon

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Pimpin Ratas Strategi Ekonomi Nasional, Fokus pada Deregulasi dan Perundingan Tarif dengan AS

29 Juni 2025 - 08:50 WITA

Gibran Silaturahmi ke Kediaman Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono, Serap Ilmu Strategis Bangsa

28 Juni 2025 - 18:18 WITA

Kementerian Pariwisata Ingatkan Kembali Pentingnya Kepatuhan terhadap SOP Pendakian

28 Juni 2025 - 18:15 WITA

Menteri Pariwisata Ajak Lestarikan Tradisi Malam 1 Suro sebagai Warisan Budaya Penuh Makna

28 Juni 2025 - 14:48 WITA

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Diresmikan, Pemerintah Perkuat Wisata Kesehatan Nasional

28 Juni 2025 - 14:06 WITA

Trending di NASIONAL