PENAJAM — Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merilis data terbaru terkait kondisi lahan tambak di wilayahnya. Sebanyak 5.294 hektare lahan tambak dinyatakan tidak produktif atau gagal menguntungkan.
Mayoritas lahan tambak yang tidak produktif berada di kawasan pesisir. Beberapa penyebab utamanya antara lain kerusakan tanggul karena abrasi serta kondisi alam yang tidak menentu, yang berdampak langsung pada kelangsungan usaha budidaya.
“Pematangnya banyak yang rusak terkena abrasi, terutama di Babulu Laut. Lahan kolam ada juga yang tidak produktif, tapi tidak sebanyak tambak,” ujar Kepala Bidang Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar Mulyadi, pada Rabu (18/6/2025).
Sebagai upaya konkret, Diskan PPU berencana mengajukan permohonan bantuan anggaran kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
“Kemarin saya minta kepada kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) untuk membuat proposal bantuan ke Pemprov, khususnya untuk perbaikan kanal, karena anggaran kita sangat minim,” lanjut Musakkar.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Diskan PPU tetap optimistis lahan tambak tersebut dapat dihidupkan kembali. Dengan penataan ulang dan perbaikan infrastruktur seperti tanggul, kanal, dan sistem pengairan, lahan tambak diyakini bisa kembali produktif.
“Kalau ditata ulang, insyaallah tambak-tambak itu bisa produktif kembali karena tanggul, kanal, dan pengairannya sudah diperbaiki,” tutupnya. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!!