Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Melawan Propaganda Ekstremis: Polres PPU Libatkan Pelajar SMA Sederajat Jadi Agen Deradikalisasi

badge-check


					Foto: Seminar Deradikalisasi “Aktualisasi Peran Pemuda dan Masyarakat dalam Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia.” (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Seminar Deradikalisasi “Aktualisasi Peran Pemuda dan Masyarakat dalam Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia.” (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM — Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar seminar Deradikalisasi bertema “Aktualisasi Peran Pemuda dan Masyarakat dalam Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia.”

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Sesulu, Kecamatan Waru, ini diselenggarakan oleh Polres sebagai salah satu program mereka dengan mengundang anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat mulai dari Desa Sesulu sampai dengan Desa Babulu Darat.

Ketua Umum MUI PPU, KH. Abu Hasan Mubarok, menjelaskan bahwa alasan mengundang anak-anak SMA adalah karena mereka belum sepenuhnya memahami seperti apa bentuk radikalisme.

“Karena secara sosiologis mereka ini masih dalam tahap mencari jati diri, dan itu sangat rentan, jadi jika mereka dikasih pemahaman yang tidak semestinya akan di fikiran,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Oleh karena itu, MUI PPU memberikan pemahaman dalam bentuk seminar kepada anak-anak SMA guna memiliki benteng pertahanan diri dalam mendeteksi dini terhadap radikalisme.

Hal ini juga berguna untuk memberikan pengetahuan pembeda kepada anak SMA, yaitu mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak asal mencoba segala hal dalam mencari jati diri.

Selain fokus pada pemahaman tersebut, MUI PPU juga berfokus pada pemahaman amalan agama seperti salat lima waktu. Jika terdapat seseorang yang dengan sengaja meninggalkan salat, maka MUI PPU akan menanyakan alasannya.

“Kalo ada orang yang sering meninggalkan sholat kita tanya apakah karena malas atau karena pemahamannya, kalo karena malas harus ditingkatkan iman dan takwanya, tapi kalo sudah pemahaman itu berarti sudah ada sesuatu yang salah di pemahamannya,” jelasnya.

Dalam konteks agama Islam, seperti penyelewengan ajaran agama, MUI-lah yang harus meluruskan agar orang tersebut kembali pada ajaran yang benar. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ketua KONI PPU Apresiasi Respons DPRD, Harapkan Dukungan untuk Persiapan Porprov

10 Oktober 2025 - 17:54 WITA

Ketua KONI PPU: Popda Diundur, Bukan Dibatalkan

10 Oktober 2025 - 16:11 WITA

Satpol PP Gerebek Arena Sabung Ayam di Sotek untuk Ketiga Kalinya

10 Oktober 2025 - 15:47 WITA

Program Makan Bergizi Gratis di PPU Memberi Harapan Baru, Namun Penyaluran Masih Bertahap

9 Oktober 2025 - 19:27 WITA

Polsek Penajam Tertibkan Dua Lokasi Perjudian Sabung Ayam dan Dadu

9 Oktober 2025 - 13:50 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA