PENAJAM – Dalam rangka pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi hutan serta pengelolaan hutan berkelanjutan, konservasi dan peningkatan stok karbon hutan (REDD+), Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menerima hibah dari Bank Dunia senilai Rp400 juta untuk Program Kampung Iklim (Proklim) Plus.
Proklim tersebut merupakan upaya global untuk memitigasi perubahan iklim atau pengurangan emisi karbon.
“Hibah dari Bank Dunia sebesar Rp3 miliar untuk Kabupaten Penajam Paser Utara, dari Rp3 miliar itu DPMD PPU mendapatkan jatah sebesar Rp400 juta,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat DPMD PPU Nuryulianita, Senin (25/9/2023).
Dilanjutkan Nuryuliaita, anggaran yang diterima DPMD Kabupaten PPU tersebut nantinya akan digunakan untuk penguatan kapasitas desa melalui pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan yang berkaitan dengan Proklim Plus.
Ada sebanyak 14 kelurahan/desa di Kabupaten PPU yang telah ditunjuk untuk menjalankan Proklim oleh DPMD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“14 Kelurahan/desa itu akan mendapatkan pelatihan terkait dengan lingkungan dalam rangka penurunan emisi karbon dan perubahan iklim,” tuturnya.
Sebanyak 14 kelurahan/desa yang telah ditetapkan DPMD Provinsi Kaltim di antaranya adalah Kelurahan Buluminung, Gersik, Rika, Sepan, Maridjan, Mentawir, Pemaluan, Sepaku dan Waru. Sementara desa yakni Desa Babulu Laut, Labangka, Bumi Harapan, Suka Raja, dan Api-Api.
Diungkapkan Nuryulianita, penetapan kampung iklim plus, kata Nita, kelurahan/desa harus memenuhi beberapa syarat salah satunya yakni mempunyai bank sampah, pemanfaatan air hujan dan pengelolaan potensi alam seperti hutan mangrove. (ADV/CB)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com