DPMD PPU Beri Pemahaman Tentang Pemasaran Produk Melalui Pelatihan Peningkatan Kualitas Industri Menengah

Foto: Puluhan Pelaku Uasha mengikuti kegiatan pelatihan usaha yang diselenggarakan oleh DPMD Kabupaten PPU. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAMDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), memberikan bekal pelatihan kepada para pelaku industri kecil menengah dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan perekonomian di daerah.

Kegiatan pelatihan peningkatan industri menengah ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 11-12 Oktober 2023. Sebanyak 60 peserta yang merupakan pelaku usaha dari tiga kecamatan yakni Penajam, Waru dan Babulu antusias mengikuti pelatihan tersebut.

Kepala DPMD Kabupaten PPU Pang Irawan mengatakan, tujuann pelatihan tersebut yakni memberikan peningkatan kualitas dan kemampuan bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usaha dan pengembangan manajemen usaha ekonomi di desa.

“Selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas kompetensi mereka, wawasan dan kemampuan mereka untuk membaca peluang usahanya,” jelas Kepala DPMD Kabupaten PPU Pang Irawan.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber diantarnya adalah Ketua Komisi II DPRD PPU Wakidi, Dinas Kesehatan PPU, Dinas KUKM Perindag PPU, dan Tenaga Pendamping Profesional PPU, narasumber tersebut diharapkan bisa memberikan wawasan bagi para pelaku untuk mengembangkan usahanya di desa.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabid) Dinas KUKM Perindag PPU Khusnul Khotimah pada hari kedua pelatihan memberikan pemaparan materi terkait pemasaran produk, pemahaman produk dan terkait perizinan produk.

“Lebih mengenalkan terkait dasar-dasar dari pemasaran itu sendiri. Kita harus mengenalkan apa yang harus dipasarkan yaitu produk. Makanya dari awal saya lebih ke pengenalan produknya dulu,” ujar Khusnul.

Baca Juga :  Kabupaten Penajam Paser Utara Surplus Beras, Bupati: Saya Sangat Bersyukur dan Berterimakasih Kepada Petani

Khusnul menjelaskan, bahwa branding produk atau pengenalanan tentang produk usaha sangatlah penting. Hal itu dilakukan untuk membangun emage atau citra sebuah produk agar memiliki kepercayaan yang tinggi bagi masyarakat atau konsumen.

“Kadang masyarakat ini sering lupa bahwa kalau punya usaha harus punya nama. Nama produk itu sebenarnya penting agar orang lain lebih mengenal produk dan usaha kita. Makanya disini lebih menekankan bagaimana caranya mereka bisa membuat merek usahanya. Kemudian membangun mereknaya sampai benar-benar merek itu bisa mewakili produk itu,” jelas Khusnul.

Sementara itu, salah satu peserta dari Kecamatan Babulu, Desa Gunung Intan Ahmad Yasim yang merupakan seorang pengusaha madu asli mengaku sangat bersyukur Pemda PPU melalui DPMD Kabupaten PPU menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk agar bisa lebih baik.

“Terima kasih kepada pemerintah daerah sudah memberikan support supaya usahanya kita bisa berkembang. Jadi kami berharap program pemerintah ini akan terus berlanjut. Supaya kita ini mendapatkan semacam bimbingan dari pemerintah, bimbingan usaha kemudian sampai mendapatkan izin usaha dan lain sebagainya,” ungkap Yasim. (ADV/CB)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1