PENAJAM – Anggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syamsudin Alie minta pemerintah daerah untuk memprioritaskan pembangan sektor pertanian di wilayah setempat.
Apalagi, kata Syamsudin, pasca terjadinya el Nino pada tahun 2023 lalu, hal itu berdampak pada kenaikan beras lantaran musim kemarau panjang yang terjadi tahun lalu mengakibatkan hasil panen pertanian mengalami penurunan.
“Pemerintah daerah harus memprioritaskan ketersediaan lahan pangan, sektor pertanian harus diprioritaskan, hal ini untuk mendukung ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat,” kata Syamsudin, Minggu (17/3/2024).
Dia mengatakan, pemda juga harus memberikan jaminan kelangsungan lahan tanaman pangan berkelanjutan. Seperti halnya mendukung kebutuhan infrastruktur perairan bagi para petani di wilayah ini.
Saat ini, kata Syamsudin Alie, lahan pertanian di Kabupaten Benuo Taka sudah banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan.
Alasan sumber air lah, yang menyebabkan para petani memutuskan lebih memilih menanam kelapa sawit, karet bahkan tanaman lainnya di bekas garapan sawah milik mereka.
“Saat ini sudah banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi kebun, faktornya karena kurangnya sumber pengairan yang memadai,” kata dia.
Syamsudin Alie mendorong pemerintah harus merealisasikan pembangunan Bendung Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Keberadaan bendungan itu nantinya dapat memberikan pasokan air di dua kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser.
“Sampai saat ini bendungan Sungai telake belum juga direalisasikan,padahal kami dari dewan dan Pemda PPU sudah dari lama menyuarakan persoalan ini ke pusat,” tuturnya. (ADV/CB)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com