PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk memanfaatkan sepenuhnya lahan pertaniannya guna mendukung pasokan pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Pertanian (Distan) PPU, Andi Trasodiharto, menyampaikan bahwa PPU memiliki luas lahan pertanian yang sangat potensial mencapai 8.000 hektar. Lahan pertanian terluas terdapat di Kecamatan Babulu, yang khususnya diperuntukkan untuk tanaman padi dan telah mampu memenuhi kebutuhan beras wilayah tersebut dengan surplus mencapai 15 ribu ton per tahun.
Namun, kata Traso dengan adanya rencana pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, PPU perlu membuka lebih banyak lahan pertanian baru. Distan PPU telah mengidentifikasi beberapa potensi lahan di Kecamatan Babulu, Waru, dan Penajam yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertanian baru.
“Kami telah mengidentifikasi lahan-lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian di beberapa kecamatan. Hal ini penting mengingat kebutuhan pangan yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk,” kata Andi Traso, Sabtu (11/5/2024).
Selain membuka lahan baru, Distan PPU juga melakukan inventarisasi terhadap lahan pertanian yang tidak tergarap dengan optimal di Kecamatan Penajam, Waru, dan Babulu. Beberapa lahan tersebut ditemukan terbengkalai karena pemiliknya berdomisili di luar daerah.
“Kami telah melakukan pengecekan lapangan dan menemukan bahwa ada sejumlah lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan dengan baik karena kepemilikannya. Kami sedang berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mengkoordinasikan agar lahan-lahan ini bisa dimanfaatkan kembali,” jelasnya.
Lahan pertanian yang dibiarkan terbengkalai berisiko menjadi tempat berkembangnya gulma dan dapat menimbulkan masalah seperti hama tikus yang merugikan petani sekitar.
“Dengan mendukung pemaksimalan potensi pertanian ini, diharapkan kita dapat mengurangi lahan yang terbengkalai serta memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk mendukung proyek IKN,” tutup Andi Traso. (ADV/CB/DMS)
Tim Redaksi Cahayaborneo.com