PENAJAM – Tokoh Publik dan Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan Deklarasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai 2024 dalam Rangkaian Diskusi Publik Festival To Anniversary (FESTA) Dies Natalis ke-XXII FKMKPPU-Samarinda Wilayah Kabupaten PPU.
Acara ini berlangsung di Gedung Graha Pemuda, Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, pada Sabtu (27/7/2024) malam.
Tampak hadir pada acara tersebut Bakal Calon Bupati Mudyat Noor, Desmon Hariman Sormin, Lurah Petung Ahmad Fitriadi, Ketua FKMK PPU-Samarinda Arya Reyhan, Fadilah Marpuah Sekretaris FKMK PPU-Samarinda, Agung Azhary dan Ira Fadia Fajar sebagai Koordinator dan Sekretaris Kegiatan serta Para tamu undangan.
Dalam deklarasi tersebut, sejumlah tokoh publik dan mahasiswa menegaskan komitmen mereka untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Mereka juga berjanji untuk mensukseskan Pilkada 2024 di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten PPU, dengan aman, damai, dan lancar.
Selain itu, mereka menolak segala bentuk penyebaran hoaks, kampanye hitam, ujaran kebencian, politik uang, dan politisasi SARA.
Deklarasi ini juga mendukung sinergitas antara pemerintah, TNI/Polri, tokoh agama, adat, dan elemen masyarakat demi terwujudnya Kamtibmas yang kondusif di Kabupaten PPU.
Ketua FKMK-PPU Samarinda, Arya Reyhan, menyatakan bahwa sebagai agen perubahan bangsa, mereka ingin PPU selalu aman dan damai. Menurut Arya, kesuksesan Pilkada tidak hanya bergantung pada pernyataan atau deklarasi semata.
“Indikator keberhasilan harus menjadi perhatian serius bagi penyelenggara serta unsur pemerintah yang bertanggung jawab penuh,” ungkap Arya.
Arya menekankan pentingnya partisipasi semua unsur masyarakat dalam mengawal penyelenggaraan Pilkada. Partisipasi pemilih merupakan salah satu indikator keberhasilan Pilkada itu sendiri. Oleh karena itu, setiap tokoh masyarakat perlu mendorong organisasinya untuk menggunakan hak suara mereka.
“Kita ingin Pilkada menghasilkan pemimpin yang berkualitas sehingga membawa Kabupaten PPU menjadi lebih baik dan mampu mengejar ketertinggalan dari kabupaten atau kota lain,” jelas Arya.
Arya juga menjelaskan bahwa apa yang disepakati kali ini merupakan tanggung jawab bersama untuk mengingatkan seluruh anggota. Berkaitan dengan Pilkada, meskipun ini bukan hal baru, tahun 2024 memiliki nuansa yang berbeda karena pelaksanaannya serentak.
“Kita harus mengantisipasi pihak-pihak yang mencoba menunggangi kepentingan dalam pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.
Arya menambahkan, Pilkada bukan hanya sekedar pesta demokrasi, tetapi juga harus menunjukkan demokrasi Indonesia yang diinginkan oleh para pendiri bangsa.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya para pemilih dalam Pilkada Damai 2024, untuk menjadi pemilih yang cerdas dengan tidak termakan informasi hoaks dan tidak turut menyebarkan berita-berita hoaks atau konten negatif lainnya.
“Kita ingin Pilkada aman, damai, dan berkualitas untuk melahirkan pemimpin yang luar biasa,” pungkasnya. (CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com