PENAJAM – Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental dan Kemajuan Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Warsito, menekankan pentingnya peran budaya dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelestarian budaya lokal.
“Pembangunan IKN bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga kesiapan SDM yang melibatkan aspek budaya,” ujar Warsito dalam sambutannya pada Minggu (8/9/2024).
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas SDM, terutama di daerah penyangga seperti Penajam Paser Utara (PPU), harus menjadi prioritas agar tidak tertinggal dari proses pembangunan IKN.
Warsito juga menyoroti pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah pembangunan Ibu Kota Baru. Hal ini diamini oleh Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, yang menyatakan bahwa keberadaan IKN justru harus menjadi peluang untuk memperkuat identitas budaya setempat, bukan mengikisnya.
“Kami berkomitmen agar pembangunan IKN memperkuat budaya lokal, bukan meredupkannya,” tegas Marbun.
Salah satu upaya yang direncanakan adalah penambahan sekolah laboratorium Pancasila di tingkat SD dan SMP untuk membentuk karakter dan akhlak generasi muda. Langkah ini, menurut Marbun, merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Warsito pun menegaskan bahwa kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat dan media, sangat diperlukan agar proses pembangunan IKN berjalan lancar dan sesuai harapan.
“Kita tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada sinergi dari semua pihak untuk memastikan pembangunan ini sukses,” tutupnya.
(CB/DADM)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com