Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Edukasi Anti-Hoax di Media Sosial: Pelajar SMK/SMA di PPU Diberikan Literasi Media

badge-check


					Foto: Edukasi Anti-Hoax di Media Sosial oleh Sayyid Hasan jurnalis Beritapenajam.net. (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Edukasi Anti-Hoax di Media Sosial oleh Sayyid Hasan jurnalis Beritapenajam.net. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang bahaya informasi palsu, pelajar SMA/SMK di Penajam Paser Utara (PPU) diberikan pemahaman tentang literasi media dan pencegahan hoax di media sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Media Goes to School yang diinisiasi oleh Ikatan Jurnalis Benuo Taka (IJBT) Kabupaten PPU.

Dalam kegiatan tersebut, Sayyid Hasan, jurnalis dari Beritapenajam.net, memberikan penjelasan mengenai pentingnya literasi media di era digital. Ia menyoroti bahwa media sosial kini menjadi sumber utama informasi dan sarana komunikasi bagi masyarakat, namun sayangnya juga sering menjadi wadah penyebaran hoax.

“Media sosial memudahkan kita untuk mendapatkan informasi, tetapi kita juga harus sadar bahwa tidak semua informasi yang beredar itu benar. Literasi media mengajarkan kita untuk mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis,” jelas Sayyid Hasan, Rabu (11/9/2024).

Ia menegaskan pentingnya memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Menurutnya, berita palsu bisa berupa artikel, gambar, atau video yang telah direkayasa dengan tujuan menyesatkan masyarakat.

“Sebagai pengguna media sosial, kita harus benar-benar memastikan kebenaran informasi, mengevaluasi kredibilitas sumber, serta memahami konteksnya agar tidak mudah terjebak dalam penyebaran hoax,” tegasnya.

Sayyid juga memberikan beberapa ciri-ciri berita hoax yang perlu diwaspadai, seperti judul yang terlalu sensasional, sumber yang tidak jelas, serta konten visual seperti foto dan video yang dipalsukan.

“Biasanya informasi hoax cenderung berlebihan dan tidak masuk akal,” tambahnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini, para pelajar dapat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial serta tidak menjadi bagian dari penyebaran hoax. (CB/DMS)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Bupati Mudyat Noor Teken Komitmen Revitalisasi Pendidikan 2026, PPU Siap Wujudkan Transformasi Sekolah

14 November 2025 - 17:16 WITA

Target Realistis PPU di Popda: Minimal 5 Besar, Maksimal Juara Umum

14 November 2025 - 17:10 WITA

Distan PPU Daftarkan 2.000 Pekebun dalam BPJS Ketenagakerjaan

14 November 2025 - 17:08 WITA

Pemda Penajam Paser Utara Target Juara Umum di Popda XVII 2025

14 November 2025 - 17:04 WITA

Ajak Masyarakat Jadi Suporter, Disdikpora PPU: Mari Semangati Atlet Kita

14 November 2025 - 16:34 WITA

Trending di KALTIM