PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Zainal Arifin, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Rencana Induk Peta Jalan dan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJPID) Kabupaten PPU untuk periode 2025-2029.
Acara yang berlangsung pada Senin (7/10/2024) di Kantor Bupati PPU ini mengusung tema “Peran Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah dalam Mendukung Produk Unggulan serta Isu Strategis Kabupaten PPU sebagai Serambi Nusantara yang Maju, Modern, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan”.
Diskusi ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPRD Kabupaten PPU Raup Muin, Wakil Ketua I DPRD Andi Yusuf, serta beberapa anggota DPRD lainnya. Pimpinan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab PPU juga turut ambil bagian dalam kegiatan strategis ini.
Pj. Bupati PPU, Zainal Arifin dalam sambutannya mengatakan bahwa diketahui bersama, RIPJPID merupakan dokumen induk riset dan inovasi yang memuat perencanaan riset dan inovasi untuk jangka menengah daerah.
RIPJPID ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan ekosistem riset dan inovasi dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
“Dalam penyusunan RIPJPID kabupaten PPU Tahun 2025-2029 kami menyadari bahwa diperlukan peran serta dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami mengundang Bapak/Ibu sekalian untuk memberikan masukan dan saran dalam rangka penyusunan RIPJPID ini,” kata Zainal Arifin.
Ditambahkan Zainal, disadari bahwa, kemajuan teknologi semakin pesat dan memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Untuk itu menurutnya perlu mengantisipasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu fokus utama dari rencana induk ini adalah pada pengembangan Produk Unggulan Daerah, yaitu Padi dan tanaman pangan lainnya, Ikan maupun produk-produk perikanan, Kelapa Sawit dan turunannya, Kakao, Karet, dan komoditas unggulan lainnya.
“Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk unggulan kita di pasar global,” ujarnya.
Selain itu, rencana induk ini juga akan menjawab berbagai permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah, seperti Pembangunan SDM yang produktif dan berdaya saing, transformasi ekonomi, kualitas lingkungan, pemerataan infrastruktur dasar yang berkelanjutan dan lain sebagainya.
Melalui inovasi dan pengembangan teknologi dapat mencari solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
“Saya berharap, dengan adanya rencana induk ini, kita dapat menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang kondusif di daerah kita. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan IPTEK, baik melalui penyediaan anggaran, fasilitasi riset, maupun kerjasama dengan berbagai pihak terkait,” tutupnya. (ADV/CB/HUMAS PPU)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com