PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) peningkatan produksi budidaya ikan hingga 11 ribu ton pada tahun depan. Dengan harapan angka ini bisa naik sebesar 20 persen pada tahun 2025.
Kepala Dinas Perikanan PPU, Rozihan Azward, menjelaskan bahwa peningkatan produksi ini akan difokuskan pada budidaya ikan, mengingat potensi yang besar di sektor ini.
“Data terakhir semester pertama menunjukkan produksi perikanan kita sudah melampaui 5 ribu ton. Ini merupakan capaian yang baik, namun kita masih memiliki potensi untuk meningkatkannya lagi,” ujar Rozihan, Jumat (25/10/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Diskan PPU telah mengalokasikan anggaran sebesar 7 miliar rupiah pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penyediaan sarana produksi seperti kolam terpal dan pakan.
“Kami lebih memprioritaskan penggunaan kolam terpal, khususnya jenis kolam bioflok, karena dinilai lebih efisien dan efektif dalam budidaya ikan,” tambah Rozihan.
Selain peningkatan produksi, Diskan PPU juga tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas produk perikanan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Meskipun produksi ikan kita cukup tinggi, namun tidak semua jenis ikan bisa diekspor ke IKN. Oleh karena itu, kita perlu melakukan diversifikasi produk dan meningkatkan kualitasnya,” ungkap Rozihan.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan budidaya ikan di PPU adalah keterbatasan ketersediaan bibit dan tingginya harga pakan. Untuk mengatasi masalah ini, Diskan PPU telah meluncurkan program bantuan pakan mandiri. Program ini bertujuan untuk mendorong kelompok pembudidaya ikan agar mampu memproduksi pakan sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi.
Rozihan optimistis bahwa dengan berbagai upaya yang dilakukan, target peningkatan produksi budidaya ikan di PPU dapat tercapai.
“Kami berharap dengan dukungan semua pihak, sektor perikanan di PPU dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com
