PENAJAM– Dalam upaya mengurangi beban masyarakat dan mengatasi dampak inflasi pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) resmi meluncurkan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Program ini bertujuan untuk menurunkan harga pangan yang melambung di pasaran dan memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dishanpan PPU, Iswan Padda, menjelaskan bahwa melalui program GPM, pemerintah setempat akan menyediakan pangan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.
“Program ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, bahkan di bawah harga pasaran,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).
Selain berfokus pada pengurangan beban konsumen, GPM juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi warga PPU. Menurut Iswan, stabilitas harga pangan yang terjaga sangat penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.
Dishanpan PPU menggandeng sejumlah distributor untuk mendukung kelancaran program ini. Di antaranya adalah Bulog, Toko Sigap, Gas Elpiji, Dinas Pertanian, serta berbagai agen pangan lokal seperti H.Dikun, Toko Ramli, Maxi, dan Alfamidi. Selain itu, juga akan dilibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UD Tani Sejahtera untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan beragam.
Berbagai komoditas pangan yang akan dijual dengan harga murah melalui program ini antara lain beras SPHP sebanyak 400 sak (5 kilogram), beras premium 20 sak (5 kilogram), minyak makan 904 liter, gula putih 375 kilogram, serta bawang putih 240 kilogram dan bawang merah 250 kilogram. Selain itu, telur 900 piring, sayuran segar seperti cabai 70 kilogram, tomat 50 kilogram, serta berbagai jenis makanan ringan juga akan tersedia.
Iswan menambahkan bahwa program ini akan dilakukan secara rutin, meski jadwal pelaksanaannya bergantung pada ketersediaan anggaran.
“Kita akan melaksanakan program ini secara berkala, namun untuk waktunya kami akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” terangnya.
Ia berharap dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, kestabilan harga pangan di Kabupaten PPU dapat terus terjaga, serta dapat mengurangi dampak inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Program ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga pangan pokok di daerah, sekaligus membantu mengendalikan inflasi,” pungkasnya.
Dengan adanya program GPM, diharapkan masyarakat PPU dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan pangan yang terjangkau, sekaligus mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh lonjakan harga pangan. (CB)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com