ENTERTAINMENT – Komika Steven Wongso resmi menjadi muallaf pada Minggu, 23 Maret 2025. Proses masuknya ia ke dalam agama Islam dibimbing oleh ustaz terkenal, Felix Siauw. Keputusan besar ini diungkapkan langsung oleh Steven dalam sebuah podcast “Close The Door” yang diunggah pada 8 April 2025 di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Dalam podcast tersebut, Steven dengan tegas menyatakan bahwa ia memeluk Islam bukan karena hubungan asmara, meskipun sebelumnya ia sempat dikabarkan dekat dengan komika Arafah Rianti.
“Saya ngerasa capek aja. Saya ngeluh terus, ngerasa ketakutan-ketakutan kayak misalnya takut job sepi. Terus ada banyak masalah juga yang saya ngerasa saya butuh Tuhan. Terus saya butuh tempat untuk mengadu,” ujar Steven ketika menjelaskan alasan di balik keputusan besar tersebut.
Steven juga mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Arafah sudah berakhir sejak Februari 2025, dan memutuskan untuk memeluk Islam bukan karena ingin menikahi Arafah. Ia menekankan bahwa masalah hidup yang bertubi-tubi membuatnya merasa perlu mencari jalan spiritual yang lebih dalam.
Selain itu, komika asal Surabaya ini menceritakan perjalanan spiritualnya, termasuk masa lalu saat ia sempat menjadi ateis. Walaupun agama yang tercatat di KTP-nya adalah Buddha, Steven mengungkapkan bahwa ia sempat menempuh pendidikan di sekolah Kristen. “Jadi aku dulu ateis, gak percaya Tuhan. Jadi belajar tentang Islam ini seperti menemukan agama, bukan pindah agama,” jelasnya.
Steven Wongso yang dikenal dengan humor khasnya ini, kini aktif di Instagram (@steven_wongso) dan TikTok (@stevebwongso_), serta terus berbagi cerita mengenai perjalanan hidup dan spiritualitasnya. Keputusan Steven untuk memeluk Islam menjadi perhatian banyak orang.
Keputusan Steven Wongso untuk memeluk Islam bukan hanya sebuah perjalanan spiritual pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang sedang mencari kedamaian dan makna dalam hidup mereka. Dengan semangat baru dan keyakinan yang mendalam, Steven berharap bisa terus berbagi kisahnya dan memberikan pengaruh positif bagi orang-orang di sekitarnya. Perjalanan hidupnya yang penuh dengan pencarian ini menunjukkan bahwa kadang-kadang, untuk menemukan kedamaian sejati, kita harus berani membuka hati dan mencari jalan yang benar-benar sesuai dengan jiwa kita. (CB/NANABQ)
