Safari Ramadhan di Kelurahan Pemaluan, Marbun Beri Penjelasan Terkait Isu Penggusuran Pemukim Warga

Foto: Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun. (DOK. Istimewa)

PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun mengatakan bahwa kegiatan safari Ramadhan yang digelar di Kelurahan Pemaluan, kecamatan Sepaku tersebut merupakan kegiatan yang istimewa.

Karena selain kegiatan tersebut diluar jadwal resmi Safari Ramadhan pemda PPU, banyak hal yang telah disampaikan kepada masyarakat wilayah Pemaluan khusunya terkait pembangunan Ibukota Negara (IKN) di kabupaten PPU, Minggu, (17/3/2024) sore.

” Ini safari Ramadhan yang istimewa bagi saya. Karena banyak hal penting yang telah saya sampaikan kepada masyarakat khusus nya di kelurahan Pemaluan ini, ” kata Makmur Marbun.

Makmur Marbun mengatakan bahwa kehadiran IKN di kabupaten PPU bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Tetapi justru membuat masyarakat sejahtera. Karena dampak positif dari pembangunan pusat pemerintahan tersebut dipastikan sangat besar khusuanya bagi kabupaten PPU.

Namun sambung dia, setiap hal positif pastilah tentu juga ada negatifnya yang harus bisa diterima masyarakat. Termasuk adanya isu yang berkembang terkait adanya surat penggusuran pemukiman warga dari pihak Otorita IKN. Tetapi hal tersebut tentunya masih dapat dikomunikasikan lebih lanjut.

“Mungkin persoalan ini hanya karena masih kurang komunikasi. Saya selaku kepala daerah akan mengomunikasikan persoalan ini kepada pihak terkait karena ini tanggung jawab saya, ” ucapnya.

Dia juga menambahkan bahwa pentingnya sosialisasi yang berkelanjutan agar warga memahami fungsi dan tugas OIKN dalam melakukan penataan wilayah IKN.

Baca Juga :  Dua Desa di PPU Masuk Nominasi Desa Anti Korupsi KPK RI

Menueutnya, tindakan penataan memang diperlukan, tapi harus menunggu tim yang tepat dan melakukan sosialisasi terus menerus, seperti yang dilakukan dalam pembangunan Bandara VVIP.

Makmur Marbun menambahkan bahwa tujuan OIKN adalah baik, karena diperlukan penataan terhadap bangunan yang tidak teratur. Tetapi mungkin sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat masih belum maksimal.

“Saya akan terus berkolaborasi dengan OIKN dan memastikan tidak ada masalah yang timbul dari surat tersebut dan melakukan sosialisasi terlebih dahulu,” ucapnya.

Marbun juga mengimbau kepada masyarakat kelurahan Pemaluan untuk tidak khawatir terhadap kebijakan tersebut. Baik OIKN maupun Pemkab PPU memiliki tujuan yang baik, yakni melakukan penataan untuk mengontrol pembangunan. Dia menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak bertujuan untuk membuat masyarakat menderita.

“Pada prinsipnya, kami tidak ingin membuat masyarakat menderita, karena ini masih masa transisi,” tandasnya.

Lebih jauh Makmur Marbun juga mengatakan dalam waktu kurang lebih enam bulan menjabat sebagai pj bupati PPU mungkin belum bisa sepenuhnya memenuhi keinginan masyarakat kabupaten PPU.

Namun sambung Marbun, bahwa dirinya terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat kabupaten PPU.

“Kehadiran IKN harus kita sambut gembira. Banyak daerah lain ingin IKN berada di wilayah mereka. Namun kabupaten PPU sangat beruntung karena IKN berada di wilayahnya,” tutupnya.

Dalam kegiatan safari Ramadan ini Makmur Marbun didampingi jajaran Forkopimda kabupaten PPU juga menyerahkan secara simbolis sejumlah bingkisan kepada pengurus Masjid dan masyarakat kelurahan Pemaluan. (ADV/CB)

Baca Juga :  APBD PPU Tahun 2023 Rp 1,946 Triliun, Pemda Fokus Tuntaskan RPJMD

Tim Redaksi CahayaBorneo.com/Humas Pemkab PPU

Post ADS 1
Post ADS 1