KALTIM  

Hulu Migas Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Kebutuhan Domestik

Perwakilan SKK Migas Kalimantan-Sulawesi Azhari Idris. Dok. Istimewa

CAHAYABORNEO.COM, KALTIM – Industri Hulu Migas sudah diandalkan negara setelah Indonesia sejak tahun 1951 hingga sekarang.

Tercatat sudah puluhan ribu triliun penerimaan negara dari hulu migas menjadi bagian modal pembangunan sejak 72 tahun yang lalu.

Potensi hulu migas masih menjanjikan karena dari 128 cekungan yang sudah berproduksi baru 20 cekungan. Saat ini cadangan minyak mencapai sekitar 4,17 miliar barel dan gas sekitar 55 triliun cubic feet.

Kebutuhan minyak dan gas terus meningkat, meskipun menurut rencana umum energi nasional (RUEN) prosentase kontribusi minyak dan gas menurun, namun dari sisi volume terus meningkat. Kebutuhan minyak dan gas di tahun 2050 meningkat 139% dan 298% dari kebutuhan saat ini.

Saat ini produksi minyak lebih rendah dari konsumsi sehingga Indonesia impor, sedangkan gas lebih tinggi dari konsumsi sehingga ekspor. Transisi energi menuju energi baru dan ramah lingkungan serta komitmen Pemerintah untuk mewujudkan net zero emission di 2060 menjadikan peranan migas semakin besar.

Untuk minyak jika produksi bisa tingkatkan maka dapat mengurangi impor sehingga dananya bisa digunakan untuk mengakselerasi pembangunan energi bersumber EBT.Untuk gas, ditengah tingginya harga gas dunia, setelah kebutuhan gas domestik terpenuhi sisanya dapat diekspor sehingga memperkuat devisa negara.

Di era transisi energi, peranan gas menjadi semakin kuat, karena dapat menggantikan energi fosil yang lebih tinggi emisi karbon nya seperti batubara untuk menggantikan pembangkit listrik dari batubara ke gas. Gas juga menjadi bahan baku industri yang meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca Juga :  DPMPTSP Paser Libatkan Perusahaan Fasilitasi Pelaku UMKM

Perwakilan SKK Migas Kalimantan-Sulawesi Azhari Idris mengatasi Hulu Migas mendukung pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya menyesuaikan dengan peningkatan kebutuhan gas domestik.

“Saat ini sekitar 67% gas untuk domestik dengan pengguna terbesar dari sektor industri, kelistrikan dan pupuk. Penemuan cadangan migas didominasi oleh gas, serta proyek strategis nasional hulu migas seperti JTB, BP Tangguh T, Masela dan IDD produksi terbesarnya adalah gas, sehingga dalam jangka panjang akan mendukung penyediaan kebutuhan gas untuk domestik, “ujar Azhari.

Pemerintah telah menetapkan target peningkatan produksi migas nasional. Melalui RENSTRA IOG 4.0 SKK Migas telah menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan. Untuk mencapai target tersebut ada 10 pilar dan enablers, 25 key program, lebih dari 80 target dan lebih dari 200 action plan.

Pemerintah dan SKK Migas terus mendorong daya saing industri hulu migas untuk dapat menarik investasi. Saat ini peringkat investasi Indonesia terus meningkat, termasuk di sektor hulu migas, yang di Asia Pasifik saat ini berada di peringkat 9.

Kinerja semester 1 2023 lebih baik dibandingkan semester yang sama 2022. Meskipun kita akui, SKK Migas dan KKKS harus bekerja keras di semester 2 agar target 2023 dapat tercapai. Hal yang menggembirakan adalah realisasi investasi yang meningkat 21%, hal ini menunjukkan daya saing industri hulu migas sudah semakin membaik sehingga tahun mendatang potensi investasi akan terus meningkat.

Baca Juga :  Anggota DPRD Paser Minta Disperindagkop Pantau Harga Elpiji Subsidi

Untuk mendukung pencapaian target 2030 maka cadangan migas harus ditingkatkan. SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi yang di tahun 2023 mencapai US$ 1,7 miliar  terbesar sejak 9 tahun terakhir dan meningkat 112% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2022. SKK Migas juga mendorong reserve replacement ratio (RRR) bisa diatas 100%, hal ini bisa diraih sejak 2018 hingga sekarang sehingga menjadi modal berharga untuk mendukung peningkatan produksi migas dimasa yang akan datang.

Aktivitas utama eksploitasi hingga Juni 2023 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2022, hal ini memberikan optimisme bahwa peluang pencapaian target 2023 akan bisa dipenuhi. Kami berharap kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang masif tidak ada kendala di lapangan baik kendala perizinan, lahan maupun sosial, agar, target 991 sumur pengembangan menjadi program terbesar sejak tahun 2015 dapat direalisasikan.

Terkait proyek hulu migas, secara nasional ada 11 target secara nasional, dan 2 ada di wilayah Kalimantan yaitu proyek milik Pertamina EP yang total investasinya sekitar US$ 12 juta atau setara dengan Rp 180 miliar yang akan memberikan tambahan produksi minyak sekitar 4.177 BOPD yang direncanakan onstream di Desember 2023.

“Kita bersyukur, terkatung-katungnya proyek strategis nasional (PSN) IDD sudah mendapatkan harapan dengan masuknya ENI perusahaan migas dunia dari Itali menggantikan Chevron karena proyek IDD akan memberikan kontribusi produksi gas yang signifikan sehingga dapat mendukung kebutuhan gas untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara maupun industri pengguna gas yang diramalkan akan tumbuh di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” kataAzhari.

Baca Juga :  Konservasi Pesut Mahakam & Wasteco, Pertamina Hulu Mahakam Peroleh Penghargaan Internasional The 15th Global CSR & ESG Summit & Awards 2023

Hulu migas dalam RENSTRA 2030 telah menetapkan salah satu tujuan yang ditargetkan adalah keberlanjutan lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung pencapaian net zero emission. SKK Migas telah menetapkan Program Low Carbon Iniciative antara lain efisiensi energi, CCS/CCUS, penanaman pohon.

Tahun 2023 ditargetkan bisa menanam 2 juta pohon atau meningkat dibandingkan realisasi penanaman pohon 2022 yang sebanyak 1,7 juta pohon dan 2021 sebanyak 1,2 juta pohon.

Dikatakan Azhari,  pada 29 Juli 2023 SKK Migas telah meluncurkan Program OneTwoTrees (123), Setiap Pekerja Hulu Migas menanam dan merawat 2 pohon. Program ini telah diluncurkan pada tanggal 29 Juli 2023 dengan penanaman 10.000 pohon Mangrove di kawasan Mangrove PIK oleh Kepala SKK Migas, Plt Sekjen KESDM Bpk Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Ibu Dyah Murtiningsih dan Asisten Pemerintahan dan Ekonomi Walikota Jakarta Utara. (*)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1