PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mempunyai potensi besar sebagai penyuplai daging untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan.
Proyeksi migrasi atau mobiliasi penduduk seiring pembangunan IKN perlu kesinambungan pasokan pangan, termasuk daging ayam salah satunya. Peluang tersebut sudah mulai ditangkap oleh pelaku usaha di kabupaten PPU.
Berbagai peluang dan tantangan ini menjadi topik diskusi yang menarik dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Universitas Gunadarma kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten PPU melalui Dinas Pertanian PPU yang digelar, Jumat, (3/11/2023) belum lama ini.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari program pembinaan UMKM berbasis kemitraan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek.
Para peserta juga mendapat motivasi tambahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menteri PMK) Prof. Muhadjir Effendy yang memenuhi undangan dari Rektor Universitas Gunadarma Prof. E.S. Margianti. Termasuk PJ Bupati PPU, Makmur Marbun juga hadir dan memberikan sambutan saat kunjungan Menko PMK tersebut.
Dalam sambutannya Pj Bupati PPU, Makmur Marbun berharap agar perguruan tinggi tidak boleh diam. Perguruan tinggi harus bisa melihat apa sesungguhnya yang diperlukan oleh bangsa dan pemerintah baik Provinsi dan juga Kabupaten.
“Salah satu yang saya lihat adalah SDM. Kalau SDM ini tidak kita buat, bagaimana menghadapi IKN sebagai Ibu Kota Negara. Oleh karena itu saya mengapresiasi terselenggaranya pelatihan yang dilaksanakan oleh Universitas Gunadarma di kabupaten PPU ini,” Ucapnya.
Pelatihan dilaksanakan di Kampus Universitas Gunadarma PSDKU di Kecamatan Penajam pada tanggal 3 November 2023. Peserta sebanyak 35 orang berdiskusi intensif dengan dua Narasumber dari dinas pertanian dan Guru Besar dari IPB University.
Kedua Narasumber tersebut masing-maaing drh. Didik Kurniadi dari Dinas Pertanian PPU, dengan pembahasan mengenai usaha meningkatkan produktifitas pada Peternakan ayam dari sisi sumber daya manusia, kandang, pakan dan minum, serta obat dan vitamin.
Kemudian Prof. Dr. drh. Fachriyan H. Pasaribu sebagai narasumber kedua yang membahas pengaruh lingkungan terhadap budidaya peternakan ayam.
Faktor-faktor penting pada tata kelola peternakan menjadi topik menarik bagi peserta pelatihan yang Sebagian besar masih tergolong Usaha Kecil.
Peningkatan indek performa ayam, khususnya ayam pedaging atau ayam potong, menjadi target utama dalam bisnis ayam potong, Indeks Peforma yang tinggi relatif menjanjikan keuntungan yang tinggi. Namun banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan ayam memerlukan keseriusan dan daya tahan dari para pelaku usaha di sektor peternakan.
Pengelolaan peternakan ke depannya mulai bergeser dari cara tradisional menjadi cara yang lebih modern melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Modernisasi peternakan tersebut menjadi tujuan utama dari tim Universitas Gunadarma dalam program pembinaan yang akan terus dilanjutkan setelah pelatihan. Infrastruktur teknologi, meskipun dianggap mahal, masih mempunyai peluang untuk diterapkan oleh para peternak di PPU.
Pendampingan seperti yang diprakarasi oleh Universitas Gunadarma dapat dijadikan model alih teknologi. Namun teknologi tidak berarti apa-apa tanpa disertai kuakitas SDM yang mumpuni di sektor peternakan. Dalam konteks pengembangan SDM ini, para peserta pelatihan mendapat arahan dan motivasi yang luar biasa dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy.
Kualitas tenaga kerja lokal menjadi salah satu kunci keberhasilan membangun daerah, khususnya Kebupaten PPU yang sangat strategis karena keberadaan
Kota Nusantara yang sedang terus dibangun.
143 Kepala Sekolah dan Guru di PPU Ikuti Sosialisasi Digital Citizenship
Dihari yang sama, Universitas Gunadarma bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga mengadakan sosialisasi modul pembelajaran interaktif dan konten kreatif Digital Citizenship pada tanggal 3 November 2023 di Kampus Nusantara Universitas Gunadarma di PPU.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari hibah Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diperoleh Universitas Gunadarma yang dihadiri langsung oleh Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy.
Program GNRM didanai oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melalui Kerjasama dengan Forum Rektor Indonesia. Tema besar yang diusung oleh Gunadarma adalah Integrasi Kewarganegaraan Digital dan Kreasi Generasi Alpha di Mayantara.
Bertempat di Auditorium Gedung PSDKU Universitas Gunadarma Menko PMK berharap Kampus dapat menjadi pusat keunggulan yang membawa damnpak terhadap pembangunan masyarakat di wilayahnya melalui berbagai program pengabdian maupun penelitian.
“Saya menaruh harapan besar agar Universitas dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di sekitar pada umumnya, dan lebih besar lagi untuk kemajuan bangsa Indonesia”, ujar Muhadjir.
Kegiatan sosialisasi juga dihadiri sekaligus memberikan sambutan oleh Rektor Universitas Gunadarma Prof. E.S. Margianti dan PJ Bupati PPU Bapak Makmur Marbun.
Ketua Pelaksana HIbah GNRM Prof. Budi Hermana mengatakan sosialisasi konten kreatif merupakan kelanjutan dari kegiatan survey evaluasi pembelajaran digital citizenship di beberapa SD dan SMP di PPU pada tanggal 10 – 13 Agustus 2023. Tim Gunadarma mendatangani sevara langsung guru dan siswa di 5 sekolah yang dijadikan contoh penerapan model dan modul pembelajaran digital citizenship bagi siswa SD dan SMP yang tergolong generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir di era digital.
Sebelum arahan dari Menko PMK, tim hibah GNRM Universitas Gunadarma melakukan sosialisasi dan pelatihan secara khusus mengenai luaran modul interaktif dan bagaimana cara pembuatan konten kreatif yang praktis. Pelatihan khusus tersebut dibuka oleh Wakil Rektor IV Gunadarma Prof. Didin Mukodim dan dipandu olehg Dr. Ira Puspitawati MSi, Psikolog dari program studi Psikologi Universitas Gunadarma. Pelaksanaan pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Dinas Pendidikan PPU.
Harapannya adalah siswa tidak hanya belajar menggunakan teknologi tapi menjadi pengguna teknologi yang bijak di dunia digital. Pengetahuan kewargaan digital juga wajib dipahami para pendidik dan orangtua sehingga lingkungan pertama dalam membentuk anak dan siswa menjadi warga digital yang baik. (*)
Sumber:Humas Pemkab PPU