PENAJAM – Pembangunan menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses Internet di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dinilai penting karena sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)
Pembangunan BTS di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses Internet, menurut Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU Jhon Kenedi harus segera dilakukan sebagai daerah mitra IKN.
“Pelayanan harus dapat berjalan dengan baik terutama peningkatan jaringan internet,” ucap Jhon Kenedi, Senin (13/11/2023).
Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten PPU diharapkan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk dapat melakukan pembangunan BTS di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses Internet.
Pembangunan BTS itu, jelas dia, akan semakin banyak fasilitas pendidikan, pelayanan dan komunikasi dapat berjalan semakin lancar.
Politisi partai Demokrat itu menyatakan berkomitmen mendukung pembangunan BTS untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat di daerah berjuluk di daerah Benuo Taka itu.
“Saat ini jaringan internet telah menjadi kebutuhan yang sangat penting,” ujarnya lagi.
Pembangunan pelayanan berbasis digital harus terus ditingkatkan di Kabupaten PPU, lanjut dia, karena akan beriringan dengan pembangunan dan perkembangan IKN.
Kabupaten PPU sebagai daerah penyangga IKN, kata dia lagi, harus segera mengatasi masalah fasilitas pendukung yang berhubungan dengan komunikasi.
Dinas Kominfo Kabupaten PPU saat ini telah menyiapkan lahan pada sembilan lokasi pembangunan menara telekomunikasi di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses Internet di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Lahan itu berada di Kecamatan Penajam tiga lokasi di Desa Bukit Subur, Giripurwa dan Desa Sidorejo, empat lokasi di Kecamatan Babulu di Desa Rintik, Gunung Makmur, Sumber Sari dan Desa Labangka Barat, serta di Kecamatan Sepaku dua lokasi di Desa Mentawir dan Karang Jinawi. (ADV/CB)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com