Bupati PPU Usulkan Program Terobosan Pengembangan Tambak Babulu untuk Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan IKN

Foto: kegiatan Pembukaan Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati di Balai Penyuluhan Pertanian Desa Gunung Mulya, Kecamatan Babulu, Rabu (12/06/24). (DOK. Istimewa)

PENAJAM – Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dikenal sebagai salah satu lumbung padi unggulan di Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, potensi lain yang tak kalah menjanjikan adalah budidaya perikanan yang berkembang pesat di wilayah ini.

Desa Babulu Lalu dan Desa Labangka Barat di Kecamatan Babulu memiliki ribuan hektare tambak yang saat ini dikelola oleh masyarakat setempat. Data dari Dinas Perikanan PPU tahun 2016 mengungkapkan bahwa lahan tambak di Desa Babulu seluas 2.600 hektare, sementara lahan potensial di Desa Babulu Laut bisa mencapai 9.000 hektare.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun, mengajukan inisiatif strategis untuk meningkatkan potensi budidaya ikan, udang, dan rumput laut di Kecamatan Babulu. Marbun menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan tambak yang ada, guna mendukung ketahanan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan.

“Potensi budidaya perikanan di Babulu sangat besar dan perlu dukungan pemerintah untuk berkembang lebih jauh. Kami akan memetakan lahan tambak yang ada, serta mengidentifikasi kebutuhan spesifik masyarakat, baik itu infrastruktur, peralatan, maupun fasilitas pendukung lainnya,” ujar Makmur Marbun pada Rabu (26/6/2024).

Makmur Marbun juga menyampaikan rencananya untuk mengusulkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam pengembangan tambak di Babulu. Upaya ini termasuk mengajukan kebutuhan infrastruktur jalan dan peralatan pendukung untuk mendongkrak hasil produksi tambak.

“Kami berharap Pemprov Kaltim dapat memberikan perhatian serius terhadap usulan kami. Pengembangan tambak ini tidak hanya untuk kesejahteraan masyarakat Babulu, tetapi juga sebagai kontribusi penting untuk perekonomian daerah dan ketahanan pangan IKN,” tutupnya.

Marbun berharap, pada tahun anggaran 2025, dukungan dari Pemprov Kaltim dapat terwujud, mengingat dampak positif yang bisa dihasilkan bagi masyarakat dan perekonomian lokal. (ADV/CB/DMS)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1