Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial

Hadiri Diskusi Publik FKMKPPU-Samarinda, Mudyat Noor: SDM Elemen yang Fundamental

badge-check


					Foto: Mudyat Noor, menghadiri diskusi publik yang diselenggarakan oleh Festa Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMKPPU) di Kecamatan Penajam. (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Mudyat Noor, menghadiri diskusi publik yang diselenggarakan oleh Festa Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMKPPU) di Kecamatan Penajam. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Bakal calon Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menghadiri diskusi publik yang diselenggarakan oleh Festa Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMKPPU) di Kecamatan Penajam, Sabtu (28/7/2024).

Diskusi ini mengusung tema “Peluang dan Tantangan Ibu Kota Nusantara, PPU Bisa Apa?”

Dalam kesempatan tersebut, Mudyat Noor menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi oleh PPU yang kini telah berusia 22 tahun.

Ia menyebutkan bahwa meskipun PPU telah mengalami perkembangan pesat, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai lebih dari Rp1 triliun, perkembangan ini juga membawa tantangan tersendiri.

Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini mengungkapkan bahwa meskipun APBD saat ini telah mencapai Rp3,1 triliun, pendapatan asli daerah tidak mencapai Rp200 miliar. Akumulasi dana bagi hasil (DBH) masih menjadi andalan dalam kebijakan fiskal, sehingga menciptakan ketergantungan pada daerah.

“Pemerintah harus mempersiapkan langkah-langkah strategis, mengingat DBH berasal dari sumber daya alam yang terbatas,” ujarnya.

Mudyat menekankan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen paling fundamental dalam pembangunan daerah. Untuk itu, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan pekerjaan baru menjadi prioritas utama.

“Upaya ini juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan yang mungkin muncul antara PPU dan IKN di berbagai sektor,” jelasnya kepada media.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan anak muda PPU, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Mudyat Noor optimistis bahwa dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, Benuo Taka dapat mengatasi tantangan ini dan mencapai kemajuan serta kesejahteraan yang lebih baik.

Kehadiran Mudyat Noor dalam diskusi publik ini menunjukkan komitmennya untuk terlibat aktif dalam pembangunan PPU. Ia berharap dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi PPU dan masyarakatnya. (ADV/DMS)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Event Pea Bai VII Gelar Lomba Baca Puisi “Nusantara Ku di PPU”, Pendaftaran Gratis dan Kuota Terbatas

3 Desember 2025 - 14:11 WITA

Kesejahteraan Rakyat Jadi Prioritas, Pemkab PPU Siapkan Kenaikan Gaji Guru TPA, Posyandu, dan Marbot

3 Desember 2025 - 14:03 WITA

Komitmen Bupati–Wabup PPU: Pastikan Jabatan Diisi Figur Terbaik, Jauh dari Transaksi Haram

3 Desember 2025 - 13:59 WITA

Wabup PPU Jamin Transparansi: Dana Daerah Dialokasikan Adil untuk Semua Guru

2 Desember 2025 - 13:16 WITA

Hari Guru ke-80 di Penajam: PPU Jadi Saksi Apresiasi 3.500 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

2 Desember 2025 - 13:02 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU