PENAJAM – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memberikan dampak besar terhadap realisasi investasi di wilayah Benuo Taka.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Nurlaila, mengungkapkan bahwa pada triwulan pertama dan kedua tahun 2024, total investasi yang terealisasi mencapai Rp1,666 triliun atau sekitar 65,29 persen dari target Rp2,5 triliun.
Dari total realisasi investasi ini, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp1,343 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang lebih dari Rp322 miliar. Dampak pembangunan IKN sangat terasa, dengan lebih dari 50 persen dari investasi tersebut, yaitu sekitar Rp840,53 miliar, mengalir ke kawasan IKN di Kecamatan Sepaku.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku berdampak pada peningkatan realisasi investasi di PPU,” ungkap Nurlaila, Senin (9/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa jenis investasi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap realisasi investasi di Benuo Taka, khususnya di IKN, adalah penyediaan material pembangunan seperti pasir, batu, kayu, dan bahan lainnya.
“Kalau di IKN itu lebih besar sektor pengadaan material pembangunan IKN,” bebernya.
Nurlaila menambahkan bahwa beberapa sektor investasi yang mencatat realisasi cukup besar meliputi sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp517,1 miliar, sektor kelistrikan, air, dan gas sebesar Rp382,2 miliar, sektor jasa senilai Rp331 miliar, sektor hotel dan restoran Rp232,7 miliar, serta sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan yang mencapai Rp72,2 miliar.
“Kalau PMA yang berinvestasi di PPU dari empat negara yakni ada dari Singapura, Malaysia, Seychelles (Afrika Timur) dan Tiongkok,” kata dia.
Nurlaila menyampaikan bahwa dengan realisasi investasi daerah mencapai Rp1,666 triliun hingga triwulan kedua, PPU berhasil menempati posisi keenam dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Tahun 2023 lalu realisasi investasi hanya 81,85 persen atau Rp1,637 triliun dari target Rp2 triliun dan PPU hanya menempati urutan kesembilan dari 10 kabupaten/kota. Tetapi tahun ini ada peningkatan sehingga PPU berhasil naik ke urutan keenam dari 10 kabupaten/kota terkait dengan realisasi investasi,” tandasnya. (ADV/CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com