PENAJAM— Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital telah berhasil menyelesaikan uji coba Proof-of-Concept (PoC) untuk Trem Otonom Terpadu, atau Autonomous Rapid Transit (ART), di kawasan IKN.
Uji coba ini bertujuan untuk menguji keandalan teknologi transportasi otonom dalam lingkungan yang tengah berkembang, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara Otorita IKN dan Norinco International Cooperation Ltd., dengan menggunakan sarana ART yang diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang.
Uji coba dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, dengan dua rute yang mencakup jalan-jalan utama di sekitar Kemenko 1-4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan, baik di jalur khusus maupun jalur ‘mixed traffic‘ yang berbagi jalan dengan kendaraan lain.
Kegiatan evaluasi PoC ini melibatkan tim penilai independen yang terdiri dari para ahli transportasi dan teknologi sistem kendali otonom dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Tim ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo (Universitas Indonesia) dan melibatkan sejumlah pakar dari ITB, UGM, serta badan riset nasional, yang bekerja untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan secara objektif dan sesuai dengan kebutuhan ekosistem IKN.
Meskipun kondisi infrastruktur kawasan IKN masih dalam tahap pembangunan, kegiatan PoC berjalan dengan lancar dan memberikan gambaran awal mengenai potensi penggunaan trem otonom sebagai sistem transportasi publik di masa depan. Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa teknologi otonom ART masih memerlukan penyempurnaan sebelum dapat digunakan secara optimal.
Menurut tim penilai, teknologi ART direkomendasikan untuk digunakan di Indonesia dengan catatan bahwa perlu ada peningkatan lebih lanjut, terutama pada sistem kendali otonom yang saat ini belum sepenuhnya reliabel, sebagaimana yang terlihat pada uji coba serupa di Tiongkok.
Rekomendasi lainnya mencakup perlunya penyempurnaan pada fitur keselamatan, serta pembaruan sistem komunikasi agar sesuai dengan standar keamanan siber yang berlaku di IKN.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi, menyatakan bahwa rekomendasi tersebut akan segera diteruskan kepada pihak terkait, termasuk Norinco dan CRRC, untuk dilakukan perbaikan pada operasional trem otonom tersebut.
“Kami berharap dengan adanya perbaikan dan penyempurnaan, trem otonom dapat menjadi solusi transportasi masa depan yang aman, efisien, dan ramah lingkungan untuk IKN,” ujar Prof. Ali.
Sebagai langkah berikutnya, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2024, kegiatan PoC ini akan dilanjutkan dengan unjuk kerja (showcase) Trem Otonom yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan pada bulan November hingga Desember 2024.
Kegiatan ini akan menjadi bagian dari persiapan implementasi sistem transportasi modern di IKN yang diharapkan dapat mendukung mobilitas dan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara ke depan.
Tim Redaksi CahayaBorneo.com