PENAJAM — Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) meningkatkan infrastruktur untuk mendukung status desa sebagai desa mandiri.
Kepala Desa Sidorejo, Dari Sugi, menyampaikan bahwa sebagai desa yang baru dikembangkan pada tahun 2010, potensi utama desa terletak pada sektor pertanian yang mendominasi hingga 70 persen dari total aktivitas masyarakat.
“Fokus kami pada sektor pertanian, visi dan misi kami adalah menjadikan Desa Sidorejo sebagai lumbung pangan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, kami membutuhkan dukungan yang lebih besar dari Pemkab maupun pusat,” ujarnya. Minggu (19/01/2025).
Pihaknya menyebutkan Desa Sidorejo memiliki potensi yang sangat besar untuk berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. Sebagai bukti komitmen desa, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 318 hektar yang akan dijadikan area pertanian produktif.
“Kami berencana untuk mengembangkan tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat, khususnya tanaman yang dapat menampung air hujan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di desa kami,” tambahnya.
Untuk mewujudkan potensi tersebut, Sugi berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur di Desa Sidorejo.
Pembangunan sistem irigasi yang memadai akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, terutama saat musim kemarau.
Peningkatan kualitas jalan desa akan mempermudah akses petani ke lahan pertanian dan pasar, serta memperlancar distribusi hasil pertanian.
Pembangunan fasilitas pasca panen seperti gudang penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian akan meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan kesejahteraan petani.
Sugi berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih konkret dalam upaya pengembangan Desa Sidorejo. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan teknis, pendanaan, maupun kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pertanian.
“Kami yakin dengan dukungan pemerintah, Desa Sidorejo dapat menjadi contoh desa mandiri yang berhasil dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com