Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial

Anggaran Minim, PPU Terancam Gagal Maksimalkan Popda 2025

badge-check


					Foto: Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM – Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan serius dalam persiapan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2025. Dengan alokasi dana yang jauh dari harapan, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU harus memangkas jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, memicu kekhawatiran akan kualitas penyelenggaraan.

Popda 2025 dijadwalkan akan digelar pada Oktober 2025. Awalnya, PPU berencana mempertandingkan 21 cabor, sesuai anjuran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) agar mengikuti standar Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Namun, keterbatasan anggaran memaksa Disdikpora PPU hanya menggelar 14 cabor utama dan dua cabor ekshibisi.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menjelaskan bahwa lima cabor yang kemungkinan besar akan dicoret adalah dayung, catur, voli pantai, sepak takraw, dan tenis meja.

“Cabor yang tetap dipertandingkan antara lain karate, gulat, pencak silat, atletik, kempo, judo, taekwondo, basket, bulu tangkis, tinju, menembak, bola, dan pickleball. Masih kita pertimbangkan karena ke depan akan direkapitulasi kembali,” ucapnya pada Senin (14/7/2025).

Alokasi Dana yang Jauh dari Kebutuhan
Pemerintah Daerah PPU telah mengalokasikan Rp7 miliar untuk gelaran Popda ini. Namun, Andi Singkerru menegaskan bahwa angka tersebut masih jauh dari ideal.

Menurutnya, untuk menyukseskan Popda secara maksimal, dibutuhkan setidaknya tambahan Rp15 miliar dari Pemprov Kaltim. Sayangnya, Pemprov Kaltim hanya mengalokasikan sekitar Rp3 miliar, menciptakan jurang fiskal yang lebar.

“Kami berharap provinsi banyak menanggung (anggaran), sedangkan kita hanya menanggung yang kecil-kecil saja yang sifatnya tidak terlalu besar,” terangnya.

Kekhawatiran utama Andi adalah reputasi daerah. Ia berpendapat bahwa jika Popda berjalan sukses, pujian akan mengalir ke Pemprov Kaltim. Namun, jika pelaksanaannya terkendala dan tidak berjalan baik, PPU sebagai tuan rumah akan menanggung citra buruk di mata peserta dan publik.

“Kalau pelaksanaan Popda itu gagal, maka nama daerah PPU yang jelek karena tuan rumah. Jika sukses maka nama provinsi yang naik, sehingga kami mengharapkan adanya penambahan anggaran agar pelaksanaan ini sukses sesuai harapan,” pungkasnya (ADVDisdikpora/CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Diskominfo PPU Gencarkan Sosialisasi Monev demi Wujudkan Pemerintahan yang Informatif dan Transparan

15 Juli 2025 - 14:29 WITA

Satlantas Polres PPU Gencarkan Edukasi Lalu Lintas di Sekolah dalam Operasi Patuh Mahakam 2025

15 Juli 2025 - 13:20 WITA

DLH PPU Gencar Dorong Sekolah Ikuti Program Adiwiyata Demi Budaya Lingkungan Berkelanjutan

15 Juli 2025 - 10:30 WITA

Wabup PPU Kunjungi Wakil Wali Kota Bontang, Dorong Kolaborasi Pembangunan Wilayah

15 Juli 2025 - 10:05 WITA

Diskan PPU Ambil Langkah Serius, Pemetaan Tambak Demi Revitalisasi Perikanan

15 Juli 2025 - 10:03 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU