Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL DPRD PPU

Legislatif Penajam Nilai Bendung Sungai Talake Penting Bagi Petani

badge-check


					Foto: Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Wakidi.(DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Wakidi.(DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) menilai pembangunan bendung Sungai Talake Kabupaten Paser penting karena akan menjadi sumber air irigasi lahan persawahan para petani, khususnya di Kecamatan Babulu.

“Keberadaan bendung Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani Kecamatan Babulu,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Wakidi di Penajam, Selasa, (21/11/2023).

“Pada musim kemarau banyak lahan persawahan di wilayah Babulu kekeringan serta mengalami puso atau gagal panen sebab kekurangan air,” katanya.

Menurut dia, dari ribuan hektare lahan produktif di wilayah Kecamatan Babulu, hanya sekitar 200 hektare lahan pertanian yang terairi.

Kendala utama pertanian di wilayah Penajam Paser Utara adalah masalah pengairan, karena selama ini lahan persawahan mengandalkan air hujan atau sawah tadah hujan.

“Jika musim hujan lama, petani bisa tanam padi tiga kali setahun, sedangkan saat kemarau hanya bisa menanam sekali atau dua kali, bahkan sering gagal panen,” ucap Wakidi.

Bendung gerak Sungai Talake, menurut dia, menjadi satu-satunya solusi untuk bisa mengatasi kurangnya pasokan air untuk lahan persawahan sehingga hasil panen maksimal.

Sejak Kabupaten Penajam Paser Utara terbentuk 18 tahun lalu, sampai sekarang para petani di daerah setempat masih terkendala sumber air untuk pengairan lahan persawahan.

Bahkan, upaya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk membangun sejumlah sarana dan prasarana irigasi juga tidak berfungsi maksimal, sebab sumber air yang ada tidak memadai.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Wakidi, harus aktif melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Paser serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar bendung gerak Sungai Talake segera dibangun.

Kendala utama pertanian adalah masalah pengairan. Jadi, bendung Sungai Talake sangat dibutuhkan para petani sebagai sumber air irigasi,” kata Wakidi. (ADV/CB)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Event Pea Bai VII Gelar Lomba Baca Puisi “Nusantara Ku di PPU”, Pendaftaran Gratis dan Kuota Terbatas

3 Desember 2025 - 14:11 WITA

Kesejahteraan Rakyat Jadi Prioritas, Pemkab PPU Siapkan Kenaikan Gaji Guru TPA, Posyandu, dan Marbot

3 Desember 2025 - 14:03 WITA

Komitmen Bupati–Wabup PPU: Pastikan Jabatan Diisi Figur Terbaik, Jauh dari Transaksi Haram

3 Desember 2025 - 13:59 WITA

Wabup PPU Jamin Transparansi: Dana Daerah Dialokasikan Adil untuk Semua Guru

2 Desember 2025 - 13:16 WITA

Hari Guru ke-80 di Penajam: PPU Jadi Saksi Apresiasi 3.500 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

2 Desember 2025 - 13:02 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU