LIFESTYLE – Kulit cerah, sehat, dan bersinar alami adalah dambaan banyak orang, terutama di era digital di mana tampilan visual sering kali menjadi perhatian utama. Namun, tanpa disadari, gaya hidup sehari-hari terutama kebiasaan makan justru bisa menjadi penghalang terbesar dalam meraih impian tersebut. Tiga hal yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, yaitu gula, garam, dan gorengan, kini disebut-sebut sebagai “tiga G” yang menjadi musuh utama bagi kulit cerah.
Gula: Memicu Penuaan dan Kulit Kusam
Mengonsumsi gula secara berlebihan tidak hanya berdampak pada berat badan dan kesehatan tubuh, tapi juga mempercepat proses penuaan kulit. Proses yang dikenal sebagai glikasi terjadi ketika gula berlebih menempel pada protein dalam tubuh, termasuk kolagen dan elastin dua zat penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Proses ini menghasilkan senyawa berbahaya bernama AGEs (Advanced Glycation End Products) yang merusak struktur kolagen, sehingga kulit menjadi lebih mudah keriput, kendur, dan kusam. Informasi ini diperkuat oleh laporan Kompas dan Klikdokter yang menyebutkan bahwa konsumsi gula tinggi juga dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, rosacea, dan hiperpigmentasi.
Garam: Membuat Kulit Kering dan Tampak Bengkak
Banyak orang tak menyadari bahwa makanan asin bisa memberikan efek negatif terhadap kulit. Konsumsi garam berlebih menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air, yang sering kali memicu pembengkakan pada wajah, terutama di area mata.
Selain itu, kadar natrium yang tinggi juga mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh, menyebabkan dehidrasi dan membuat kulit tampak kering, kasar, serta kehilangan kelembapan alaminya. Artikel di Femaledaily dan Halodoc menyarankan untuk membatasi konsumsi garam harian agar kulit tetap lembap dan awet muda.
Gorengan: Penyumbat Pori dan Pemicu Jerawat
Gorengan menjadi makanan favorit banyak orang, apalagi karena rasanya yang gurih dan mudah ditemukan. Namun, di balik kelezatannya, gorengan menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan kulit. Makanan ini mengandung lemak trans dan minyak yang telah teroksidasi, terutama jika digoreng berulang kali.
Lemak jenuh dan trans yang terdapat dalam gorengan dapat meningkatkan produksi minyak di kulit, menyumbat pori-pori, dan memicu timbulnya jerawat serta komedo. Lebih dari itu, menurut artikel Klikdokter dan Tirtoid senyawa beracun dari minyak goreng juga bisa memperparah kondisi inflamasi kulit dan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan dini.
Mengapa Pola Makan Berpengaruh pada Kesehatan Kulit?
Kulit adalah cerminan dari apa yang kita konsumsi. Nutrisi dari makanan akan diserap oleh tubuh dan didistribusikan ke seluruh sel, termasuk sel-sel kulit. Ketika tubuh mendapatkan asupan bergizi dan minim zat berbahaya, kulit pun akan tampil lebih sehat, cerah, dan bercahaya. Sebaliknya, konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak trans dapat menimbulkan efek negatif dalam jangka panjang.
Merawat kulit tidak cukup hanya dari luar. Apa yang kita makan setiap hari punya pengaruh besar terhadap kondisi kulit. Mengurangi konsumsi gula, garam, dan gorengan adalah langkah penting untuk menjaga kulit tetap sehat, kenyal, dan cerah secara alami. Jadi, sebelum menambahkan skincare baru ke keranjang belanja, mungkin sudah waktunya melihat kembali isi piring kita. (CB/NANABQ)